Seseorang disebut mengalami GERD apabila asam lambungnya kambuh dua minggu sekali, atau gejala penyakit parah muncul setiap minggu.
Melansir Harvard Health Publishing, gejala GERD antara lain:
GERD disebabkan penyakit asam lambung yang kerap kumat. Penyebab GERD berasal dari gangguan katup pencernaan sfingter esofagus.
Apabila katup ini melemah, asam lambung yang semestinya berada di perut naik ke kerongkongan.
Paparan cairan asam dari lambung ini dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan memicu peradangan.
GERD yang tidak diobati dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang bisa berdampak fatal. Berikut beberapa di antaranya:
1. Peradangan kerongkongan
Dilansir dari Healthline, komplikasi GERD yang perlu diwaspadai adalah peradangan kerongkongan atau esofagitis.
Esofagitis dapat membuat penderitanya susah menelan sampai memicu terbentuknya tukak di kerongkongan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
2. Ulkus esofagus
Bahaya GERD yang tidak ditangani lainnya yakni menyebabkan terbentuknya luka bernanah di kerongkongan atau ulkus esofagus. Gejala ulkus esofagus antara lain:
Jika tidak diobati, luka bernanah di kerongkongan ini bisa memicu komplikasi terbentuknya lubang di kerongkongan dan menyebabkan pendarahan.
3. Penyempitan kerongkongan
Komplikasi GERD yang tak boleh disepelekan lainnya yakni terbentuknya jaringan abnormal di kerongkongan. Kondisi yang dikenal dengan striktur esofagus ini bisa membuat kerongkongan menyempit dan kaku.
Striktur esofagus bisa membuat seseorang susah menelan makanan, membuat makanan gampang tersangkut di kerongkongan, sampai mudah tersedak.
Apabila tidak segera ditangani, penderita yang mengalami gangguan makan dan minum akibat GERD bisa kurang gizi dan dehidrasi.
4. Pneumonia aspirasi
Asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut bisa terhirup ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia aspirasi.
Radang paru-paru atau pneumonia aspirasi ditandai dengan:
Pneumonia aspirasi yang parah dan tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat bisa berdampak fatal sampai menyebabkan kematian.
Kondisi ini dikenal dengan barret esofagus. Pada barret esofagus, sel pelapis kerongkongan bagian bawah berubah menjadi sel kelenjar.
Terbentuknya sel kelenjar di kerongkongan atau esofagus dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
6. Kanker kerongkongan
Penderita GERD berisiko tinggi terkena kanker kerongkongan jenis adenokarsinoma kerongkongan.
Komplikasi GERD bisa dicegah dengan mengontrol asam lambung agar tak gampang kambuh.
Cara mengatasi GERD antara lain menghindari makanan penyebab asam lambung naik, makan dalam porsi kecil tapi sering, tidak makan dua jam sebelum tidur, membatasi alkohol dan kafein, setop merokok, dan menjaga berat badan tetap ideal.
https://health.kompas.com/read/2021/02/09/101000968/6-komplikasi-gerd-yang-bisa-berdampak-fatal