Dispepsia bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi atau penyakit tertentu.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala, penyebab, sampai cara mengatasi dispepsia.
Gejala dispepsia
Dilansir dari WebMD, dispepsia adalah gangguan pencernaan yang banyak diderita. Gejala dispepsia yang cukup banyak dikeluhkan, antara lain:
Gejala dispepsia umumnya semakin meningkat saat seseorang dalam kondisi stres.
Terkadang, dispepsia juga sampai menimbulkan heartburn atau rasa panas dan nyeri di perut bagian atas sampai ke dada.
Selain penyebab di atas, dispepsia juga bisa disebabkan faktor gaya hidup seperti makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan tinggi lemak, merokok, dan kelelahan.
Beberapa pengobatan untuk dispepsia antara lain antasida, H-2-receptor, proton pump inhibitors (PPI), antibiotik, prokinetik, antidepresan, sampai terapi konseling.
Selain minum obat, dokter umumnya juga merekomendasikan pasien dispepsia untuk melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat.
Antara lain dengan menjaga pola makan sehat dan seimbang, membatasi asupan makanan pedas dan berlemak, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, banyak minum air putih, serta makan dengan porsi kecil tapi sering.
Dispepsia umumnya bisa diatasi dengan minum obat dan melakukan perubahan gaya hidup sehat.
Anda perlu waspada jika dispepsia disertai sakit perut parah, sering muntah dan ada darah dalam muntah, kotoran buang air besar ada darahnya, muncul benjolan di perut, anemia, dan berat badan turun drastis.
Dokter dapat mendeteksi masalah kesehatan ini dengan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, sampai endoskopi.
https://health.kompas.com/read/2021/02/20/060600568/dispepsia--gejala-penyebab-cara-mengatasi