Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Darah Rendah Harus Diwaspadai?

KOMPAS.com - Dalam kebanyakan kasus, tekanan darah rendah tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, darah rendah tetap saja dapat menyebabkan syok, kondisi yang memerlukan perhatian medis darurat.

Tekanan darah rendah yang secara medis dikenal sebagai hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang berada di bawah kisaran normal.

Orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 120/80 mmHg.

Angka 120 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Sedangkan angka 80 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik.

Jika tekanan darah kurang dari angka tersebut, sebut saja 90/60 mmHg, seseorang bisa didiagnosis mengalami hipotensi.

Lantas, kapan darah rendah harus diwaspadai?

Merangkum Medical News Today, dalam banyak kasus, pembacaan tekanan darah rendah sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Seseorang dengan tekanan darah rendah bahkan mungkin tidak menyadari bahwa tekanan darahnya rendah, karena tidak menimbulkan gejala dalam banyak kasus.

Selain itu, tidak ada titik batas khusus di mana tekanan darah menjadi terlalu rendah atau sangat rendah, karena mungkin berbeda pada masing-masing orang.

Beberapa orang mungkin memiliki tekanan darah rendah kronis dan bisa jadi tetap sehat.

The American Heart Association (AHA) mencatat bahwa sebagian besar dokter hanya akan menganggap tekanan darah rendah kronis sebagai bahaya jika menyebabkan gejala lain.

Gejala parah yang datang tiba-tiba juga bisa menjadi perhatian.

Meskipun gejalanya mungkin berbeda pada setiap orang, biasanya termasuk:

  • Pusing atau sensasi kepala terasa ringan seperti akan pingsan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Pingsan
  • Mual
  • Kelelahan
  • Dehidrasi
  • Penglihatan kabur
  • Kulit pucat dan lembap
  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • Depresi

Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, dianjurkan untuk lekas menghubungi dokter.

Ketika tekanan darah sangat rendah atau turun dengan cepat, ini juga bisa menjadi keadaan darurat medis.

National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) mencatat bahwa penurunan tekanan darah yang sangat rendah dapat membuat organ tubuh berisiko tidak mendapatkan cukup darah, yang dapat menyebabkan syok.

Beberapa tanda yang menyertai tekanan darah sangat rendah yang harus diperhatikan, termasuk:

  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • Nadi sangat lemah tapi cepat
  • Kulit dingin dan lembap
  • Penurunan kesadaran
  • Rona biru pada kulit

Siapa pun yang mengalami gejala tersebut mesti mencari pertolongan medis darurat.

Di ruang gawat darurat, dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien, obat-obatan yang mungkin tengah diminum, atau infeksi maupun kecelakaan yang mungkin baru dialami.

Dokter mungkin bertanya atau memeriksa soal gejala yang dirasakan pasien.

Dokter juga dapat melakukan tes untuk memeriksa detak jantung dan tekanan darah, dan tes pencitraan untuk memeriksa masalah lain pada tubuh dan organ dalam.

Sekalipun seseorang mengalami gejala yang ringan dan bukan yang parah bersamaan dengan tekanan darah rendah, mereka tetap harus mencari bimbingan dari dokter.

Dokter mungkin ingin memantau gejala dan menguji tekanan darah itu sendiri untuk membuat diagnosis yang diperlukan dan memberikan pengobatan.

Selain kejadian-kejadian ini, seseorang mungkin memiliki tekanan darah rendah dan dalam keadaan sehat.

Penyebab darah rendah

Melansir Health Line, sejumlah kondisi yang mendasari dan masalah kesehatan lain mungkin juga berperan dalam tekanan darah rendah.

Ini termasuk:

  • Kehamilan
  • Kehilangan darah
  • Dehidrasi
  • Kekurangan nutrisi
  • Pendarahan di dalam tubuh
  • Efek samping beberapa obat
  • Masalah jantung
  • Gangguan endokrin
  • Diabetes
  • Infeksi parah, seperti syok septik atau infeksi aliran darah
  • Reaksi alergi yang menyebabkan anafilaksis

Berbaring untuk waktu yang lebih lama juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Seseorang dengan salah satu dari kondisi ini yang mengalami tekanan darah rendah sebaiknya memeriksakan diri ke dokter secara teratur untuk memantau masalah kesehatan masing-masing dan pengaruhnya terhadap tekanan darah.

Cara menghentikan tekanan darah menjadi sangat rendah

Tekanan darah rendah itu sendiri pada umumnya tidak perlu dikhawatirkan sampai menjadi terlalu rendah dan mulai menimbulkan gejala.

Mengelola masalah apa pun yang memengaruhi tekanan darah dapat membantu mencegah angka-angka ini turun terlalu rendah.

Misalnya, seseorang yang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi harus memantau dosis dan tekanan darahnya untuk memastikan jumlahnya tidak turun terlalu rendah.

Jika tekanan darah mereka mulai turun lebih rendah dari biasanya, mereka harus menghubungi dokter.

Dokter mungkin ingin menyesuaikan obat atau memeriksa interaksi dengan hal lain yang mungkin diminum orang tersebut.

Mengelola faktor risiko lain dari kondisi yang mendasari juga dapat membantu mencegah tekanan darah menjadi terlalu rendah.

Pengobatan darah rendah

Menurut NHLBI, dalam beberapa kasus, orang tidak memerlukan pengobatan untuk tekanan darah rendah.

Sebaliknya, mungkin penderita darah rendah cukup mencoba beberapa rekomendasi gaya hidup dan perawatan sederhana.

Ini meliputi:

  • Minum lebih banyak cairan
  • Mengubah cara seseorang duduk atau berdiri
  • Membuat perubahan pola makan
  • Memakai stoking kompresi

Dokter juga dapat merekomendasikan perubahan pada beberapa obat, seperti menyesuaikan obat untuk tekanan darah tinggi jika menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.

Dokter akan mendiskusikan setiap atau semua perawatan dengan pasien dalam setiap kasus, dan rekomendasi tepatnya mungkin berbeda.

https://health.kompas.com/read/2021/02/21/180700468/kapan-darah-rendah-harus-diwaspadai-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke