Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Retensi Urine: Gejala dan Penyebabnya

Kondisi ini membuat penderitanya terus-menerus ingin buang air kecil.

Seperti diketahui, kandung kemih manusia dirancang sebagai tangki penampungan limbah berupa urine.

Dalam kondisi normal, ketika kandung kemih sudah penuh, tubuh secara alami akan mengeluarkan urine dan kotoran lainnya sampai tuntas.

Retensi urine lebih sering dialami pria ketimbang wanita, terutama memasuki usia lanjut.

Kenali gejala retensi urine dan penyebabnya sebagai berikut.

Gejala retensi urine

Dilansir dari Healthline, retensi urine ada yang bersifat kronis atau terjadi berkepanjangan dan retensi urine akut yang muncul secara tiba-tiba.

Gejala retensi urine kronis yakni buang air kecil rasanya tidak tuntas karena kandung kemih belum kosong. Beberapa tandanya yakni:

  • Kencing lebih dari delapan kali sehari
  • Susah kencing
  • Aliran urine tidak deras atau pampat
  • Masih ingin kencing setelah selesai kencing
  • Urine rembes atau susah menahan diri untuk tidak mengompol
  • Panggul atau perut bagian bawah terasa mengganjal

Sedangkan gejala retensi urine akut yakni ingin sering kencing tapi urine tidak bisa keluar.

Kondisi ini bisa membuat sakit perut dan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah.

Penyebab retensi urine

Melansir Cleveland Clinic, retensi urine bisa terjadi saat aliran urine yang melewati kandung kemih dan uretra terhambat. Uretra adalah saluran yang dilewati urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

Pada pria, penyebab saluran ini tersumbat umumnya karena kelenjar prostat membesar sampai menekan uretra.

Sedangkan pada wanita, penyebab saluran ini terhambat adalah kandung kemih yang melorot.
Selain dua hal di atas, penyebab retensi urine lainnya yakni:

Cara mengatasi retensi urine disesuaikan dengan penyebab mendasar, jenis, dan kondisi kesehatan.

Di beberapa kasus, retensi urine bisa sembuh dengan obat khusus, latihan otot dasar panggul, sampai operasi.

https://health.kompas.com/read/2021/02/24/200100568/retensi-urine--gejala-dan-penyebabnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke