Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya dan Risiko Konsumsi Kecambah

KOMPAS.com - Kecambah biasanya digunakan sebagai bahan tambahan pada hidangan rawon, soto, atau pecel.

Kecambah juga bisa diolah menjadi berbagai menu yang menggoda lidah.

Tak hanya enak di lidah, kecambah ternyata punya banyak manfaat kesehatan.

Manfaat konsumsi kecambah

Ahli gizi dari Cleveland Clinic Mira Ilic kecambah penuh dengan kaya akan mineral dan nutrisi penting untuk tubuh.

“Kecambah mengandung vitamin esensial, mineral, serat dan merupakan sumber antioksidan yang hebat,” kata Ilic.

Selain itu, kecambah juga mengandung vitamin B dan mineral seperti fosfor dan magnesium.

Bahaya konsumsi kecambah

Meskipun bergizi, kecambah juga berisiko membawa penyakit bawaan makanan seperti E. coli dan salmonella.

Biasanya, benih kecambah ditanam dalam kondisi hangat dan lembab yang kondusif untuk pertumbuhan bakteri.

Selain itu, risiko benih kecambah tersebut bersentuhan dengan air yang mengandung kotoran hewan sangat tinggi.

"Saat dipanen dan dikemas untuk dijual, ada kemungkinan penyakit bawaan makanan juga menular, jika orang yang menanganinya tidak mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.” tambah Ilic.

Apalagi, banyak orang mengonsumsi kecambah dalam kondisi mentah.

Jadi, tidak ada proses memasak untuk membunuh bakteri yang ada di dalamnya.

Cara aman mengonsumsi kecambah

Demi mencegah efek samping, sebaiknya kecambah dikonsumsi dalam kondisi matang.

Namun, memasak kecambah bisa menghilangkan sebagian nutrisinya. Tektrus renyah pun juga hilang saat kecambah dikonsumsi setelah dimasak.

"Anda mungkin kehilangan beberapa vitamin dan mineral saat memasak kecambah tetapi Anda masih mendapatkan sebagian besar nutrisi yang dikandungnya," tambah Ilic.

Agar kecmabah aman dikonsumsi, Anda bisa mengolahnya dengan cara direbus, kukus, atau dipanggang dalam oven.

https://health.kompas.com/read/2021/03/04/160800868/bahaya-dan-risiko-konsumsi-kecambah

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke