Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Harus ke Dokter Karena Cegukan?

KOMPAS.com – Cegukan adalah kondisi ketika tanpda disadari diafragma mengalami kontraksi atay kejang. 

Diafragma merupakan otot yang memisahkan dada dan perut yang memainkan peran penting dalam sistem pernapasan.

Setiap kontraksi diafragma ini akan diikuti dengan penutupan pita suara secara tiba-tiba, sehingga menghasilkan suara “hik” cegukan.

Cegukan di antaranya dapat terjadi karena beberapa hal sederhana berikut:

  • Makan terlalu cepat
  • Makan terlalu banyak
  • Kegembiraan tiba-tiba atau stres esmosional
  • Minum minuman beralkohol
  • Minum minuman berkarbonasi
  • Perubahan suhu mendadak
  • Menelan udara dengan mengunyah permen karet atau makan sambil bicara

Sebagian besar kasus cegukan biasanya dapat hilang dalam beberapa menit atau jam.

Artinya, pada kebanyakan kasus, cegukan bukan merupakan tanda adanya masalah kesehatan yang perlu dicemaskan.

Nah, dari sini, jika ada pertanyaan mengenai kapan harus ke dokter karena cegukan, jawabannya secara umum adalah ketika cegukan Anda berlangsung lebih dari 48 jam.

Merangkum Health Line, Anda juga disarankan untuk menemui dokter jika cegukan Anda sangat parah sehingga menyebabkan masalah makan, tidur, atau pernapasan.

Itu karena cegukan Anda tersebut dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang mendasari.

Jika cegukan terjadi bukan karena penyakit, beberapa metode berikut sering kali bisa menyingkirkan keluhan Anda itu lebih cepat:

  • Bernapaslah ke dalam kantong kertas. Caranya, tempatkan mulut dan hidung ke dalam kantong kertas yang sudah mengembang, kemudian secara perlahan-lahan bernapas sampai kantong kertas kembang kempis (Anda tidak boleh mengganti kantong kertas dengan kantong plastik)
  • Tahan napas selama 15 hingga 20 detik
  • Peluk lutut Anda saat Anda mencondongkan tubuh ke depan
  • Gunakan manuver Valsava, yakni menarik napas kembali setelah Anda menahan napas selama 5-10 detik
  • Minum atau kumur dengan air putih biasa atau air es
  • Menghisap lemon
  • Cobalah untuk mengontrol pernapasan Anda dengan merilekskan dan memperlambatnya
  • Taruh satu sendok teh gula putih di lidah dan diamkan di sana selama5-10 detik, lalu telan
  • Minumlah air hangat dengan madu di dalamnya
  • Minta seseorang mencoba mengagetkan atau menakuti Anda

Jadi, apabila Anda sudah mencoba beberapa cara mengatasi cegukan di atas, tapi ternyata tidak juga membuahkan hasil, sebaiknya jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab cegukan persisten

Merangkum Mayo Clinic, cegukan lebih dari 48 jam dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang bisa dikelompokkan ke dalam kategori berikut ini:

1. Kerusakan atau iritasi saraf

Salah satu penyebab cegukan jangka panjang yang bisa terjadi adalah kerusakan atau iritasi pada saraf vagus atau saraf frenikus yang mengontrol pergerakan otot diafragma.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi pada saraf-saraf ini di antaranya, yakni:

2. Gangguan sistem saraf pusat

Tumor atau infeksi pada sistem saraf pusat atau kerusakan pada sistem saraf pusat akibat trauma dapat mengganggu kendali normal tubuh terhadap refleks cegukan.

Contohnya termasuk:

  • Radang otak atau ensefalitis
  • Meningitis
  • Sklerosis ganda
  • Stroke
  • Cedera otak traumatis
  • Tumor

3. Gangguan metabolisme dan obat-obatan

Cegukan jangka panjang juga dapat dipicu oleh:

Faktor risiko cagukan persisten

Pria dilaporkan lebih mungkin mengalami cegukan jangka panjang daripada wanita.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko cegukan meliputi:

  • Mengalami gangguan mental atau gejolak emosional, di mana kecemasan, stres, maupun kegembiraan telah dikaitkan dengan beberapa kasus cegukan jangka pendek dan jangka panjang
  • Operasi, di mana beberapa orang mengalami cegukan setelah menjalani anestesi umum atau setelah prosedur yang melibatkan organ perut

Diagnosis penyebab cegukan persisten

Melansir Medical News Today, cegukan yang berlangsung kurang dari 48 jam biasanya memang tidak memerlukan perhatian medis karena dapat sembuh dengan sendirinya.

Jika cegukan Anda bertahan lebih lama, dokter harus dimintai pendapat.

Kepada pasien, dokter mungkin akan bertanya kapan cegukan mulai terjadi, seberapa sering terjadi, apakah sering, jarang, atau terjadi sepanjang waktu, dan apa yang dilakukan pasien sebelum mengalami cegukan tersebut.

Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan neurologis untuk memeriksa:

Jika kondisi yang mendasari mungkin menjadi penyebabnya, tes berikut dapat dilakukan, seperti:

  • Tes darah untuk memeriksa infeksi, penyakit ginjal atau diabetes
  • Tes pencitraan, seperti x-ray, CT-scan, atau MRI untuk menilai kelainan anatomis yang mungkin mempengaruhi saraf frenikus atau vagus atau diafragma
  • Tes endoskopi, di mana endoskop atau selang fleksibel dengan kamera kecil di ujungnya diturunkan ke tenggorokan pasien untuk memeriksa tenggorokan atau kerongkongan
  • ECG untuk memeriksa kondisi yang berhubungan dengan jantung dengan mengukur aktivitas listrik di jantung

https://health.kompas.com/read/2021/04/26/040400868/kapan-harus-ke-dokter-karena-cegukan-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke