Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi
KOMPAS.com – Nyeri otot bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.
Dalam banyak kasus, nyeri otot ini mungkin tidak perlu dikhawatirkan dan akan sembuh dengan sendirinya.
Tapi tetap saja, pada sebagian kasus, nyeri otot terkadang bisa menjadi gejala penyakit yang mendasari sehingga membutuhkan perawatan medis.
Penyebab nyeri otot
Nyeri otot yang juga dikenal sebagai mialgia, dapat dirasakan di setiap area tubuh yang memiliki otot.
Bergantung pada penyebabnya, ketidaknyamanan yang terjadi bisa jadi ringan atau sangat parah.
Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri otot yang umum terjadi:
1. Stres
Melansir Medical News Today, stres bisa membuat tubuh lebih sulit melawan penyakit.
Pada orang yang tidak sehat dan stres, otot bisa terasa sakit saat tubuh berjuang melawan peradangan atau infeksi.
Beberapa gejala stres yang dapat dikenali meliputi:
Orang dapat mencoba memerangi stres dengan mempelajari teknik relaksasi dan melepaskan diri dari situasi stres jika memungkinkan.
2. Defisit nutrisi
Seseorang bisa saja mengalami nyeri atau sakit otot karena tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dari makanannya.
Misalnya, vitamin D. Vitamin ini diketahui memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa otot berfungsi dengan benar.
Vitamin D membantu penyerapan kalsium, dan kekurangan vitamin D dapat menyebabkan hipokalsemia.
Hipokalsemia adalah suatu kondisi di mana kadar kalsium dalam darah rendah, yang dapat memengaruhi tulang dan organ selain otot.
3. Dehidrasi
Seseorang yang mengalami dehidrasi mungkin mengalami nyeri otot.
Dehidrasi bisa menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah sehingga otot menjadi terasa kaku dan berpotensi menyebabkan kram otot.
Kejadian dehidrasi memang bisa menyebabkan berbagai fungsi tubuh terganggu, termasuk sistem pernapasan dan pencernaan.
Oleh sebab itu, orang-orang harus sadar mengenai berapa banyak air yang mereka minum.
Jumlah yang disarankan untuk orang dewasa adalah minum air putih 6-8 gelas setiap hari.
Jika cuaca panas atau olahraga menyebabkan seseorang berkeringat lebih dari biasanya, mereka perlu minum lebih dari ini.
4. Sprain dan strain
Sprain adala cedera pada ligamen di mana ligamen teregang hingga dapat menimbulkan robekan pada ligamen.
Sedangkan strain adalah regangan atau robekan dari otot atau tendon.
Baik sprain, strain, maupun cedera lainnya dapat menyebabkan nyeri otot dan ketidaknyamanan.
Orang mungkin menemukan bahwa area tubuh tertentu menjadi kaku dan sakit jika terluka.
Tarikan otot juga bisa menyebabkan nyeri otot.
Beberapa sprain dan strain tidak memerlukan pengobatan.
Seseorang mungkin hanya perlu istirahat, minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, atau menggunakan kompres panas untuk meredakan gejalanya.
Tapi, jika cedera tersebut menyebabkan rasa sakit yang parah, membatasi gerakan normal, atau tidak membaik seiring waktu, siapa saja disarankan untuk dapat membuat janji dengan dokter.
5. Kurang tidur
Kurang tidur bisa berdampak parah pada tubuh.
Tidur memungkinkan tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri, dan otot-otot seseorang bisa sakit jika tidak cukup tidur.
Kurangnya kualitas tidur juga bisa membuat orang merasa lesu dan lamban. Hal itu dapat memengaruhi kemampuan orang untuk berpikir jernih dan mempersulit mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Sebagai solusi, siapa saja sangat dianjurkan untuk dapat mencukupi kebutuhan tidurnya.
6. Terlalu banyak aktivitas fisik
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan otot kaku dan nyeri.
Faktor-faktor berikut dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap nyeri otot saat berolahraga:
7. Infeks dan penyakit
Banyak masalah medis yang berbeda dapat menyebabkan nyeri otot.
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang paling sering memengaruhi otot:
Sebaiknya dapatkan perawatan medis segera jika Anda mengalami nyeri otot dengan berbagai kondisi berikut:
https://health.kompas.com/read/2021/04/28/100200468/7-penyebab-nyeri-otot-yang-bisa-terjadi