KOMPAS.com - Tekanan darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang membahayakan tubuh.
Pada dasarnya, tekanan darah normal orang dewasa biasanya 120/80 mmHg.
Apabila melebihi angka tersebut, seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Jika disepelekan, hipertensi dapat menyebabkan penyakit kronis lain, seperti stroke dan penyakit jantung.
Salah satu cara untuk mengatasi darah tinggi atau hipertensi adalah dengan memperhatikan asupan makanan harian.
Dengan demikian, diet ramah tekanan darah sangat dianjurkan untuk menjaga tekanan darah pada angka yang sehat.
Selain itu, minuman tertentu juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Berikut ini 7 minuman yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi, seperti dilansir dari Healthline.
Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa minum satu gelas jus tomat per hari dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Dalam sebuah studi tahun 2019 berjudul “Unsalted tomato juice intake improves blood pressure and serum low-density lipoprotein cholesterol level in local Japanese residents at risk of cardiovascular disease”, peneliti Jepang mengevaluasi efek minum satu cangkir jus tomat per hari di antara peserta dengan faktor risiko penyakit jantung.
Mereka menyimpulkan bahwa jus tomat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, serta kolesterol LDL.
Penelitian terbaru lainnya telah melaporkan hasil yang serupa di antara orang dengan hipertensi stadium 1 dan wanita hamil .
Sayuran berwarna dan rendah kalori ini mengandung sejumlah vitamin, mineral, dan senyawa yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Sebuah studi berjudul “Improvement of hypertension, endothelial function and systemic inflammation following short-term supplementation with red beet (Beta vulgaris L.) juice: a randomized crossover pilot study” menunjukkan, jus buah bit dapat menurunkan tekanan darah.
Bit kaya akan nitrat diet, senyawa yang memiliki efek menurunkan tekanan darah.
Tidak hanya kaya nutrisi seperti folat dan vitamin C, buah delima juga memiliki efek anti-inflamasi yang kuat.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika jus delima dapat berkontribusi pada diet jantung sehat.
Sebuah tinjauan literatur berjudul “Effects of pomegranate juice on blood pressure: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials” menemukan bahwa mengonsumsi jus delima dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Efek pada tekanan darah sistolik tidak tergantung pada berapa lama peserta mengonsumsi jus delima dan berapa banyak.
Para peneliti merekomendasikan dosis minimal 240 mililiter untuk mengurangi tekanan darah diastolik.
Sebuah tinjauan tahun 2020 berjudul “Effects of chronic consumption of specific fruit (berries, citrus and cherries) on CVD risk factors: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials” melaporkan bahwa minum jus cranberry atau ceri dapat menurunkan tekanan darah.
Tinjauan lain berjudul “Effects of Berries Consumption on Cardiovascular Risk Factors: A Meta-analysis with Trial Sequential Analysis of Randomized Controlled Trials” menemukan bahwa mengonsumsi buah beri menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol LDL.
Dalam kedua kasus tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa buah beri kemungkinan memiliki manfaat kardiovaskular.
Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperjelas peran mereka dalam mencegah dan mengendalikan penyakit jantung.
Produk susu rendah lemak seperti susu skim dan yogurt adalah komponen kunci dari strategi diet untuk menghentikan hipertensi.
Dalam tinjauan literatur berjudul “A systemic review and meta-analysis of elevated blood pressure and consumption of dairy foods” yang melibatkan 45.000 orang dewasa, para peneliti memeriksa asupan produk susu rendah dan tinggi lemak dan bagaimana masing-masing mempengaruhi tekanan darah.
Mereka menyimpulkan bahwa konsumsi susu rendah lemak dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi yang lebih rendah.
Tidak semua teh dapat menurunkan tekanan darah.
Sebuah tinjauan tahun 2014 berjudul “Effects of tea intake on blood pressure: a meta-analysis of randomised controlled trials” membandingkan efek konsumsi teh hitam dan teh hijau terhadap tekanan darah.
Para peneliti melaporkan bahwa asupan jangka panjang dari kedua jenis teh menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Namun, penurunan tekanan darah lebih signifikan terlihat pada teh hijau.
https://health.kompas.com/read/2021/06/09/073000968/6-minuman-penurun-darah-tinggi