KOMPAS.com – Bintitan adalah benjolan merah semacam jerawat atau bisul yang terbentuk di tepi kelopak mata.
Benjolan ini biasanya terbentuk di bagian luar kelopak mata, tetapi terkadang dapat pula terbentuk di bagian dalam kelopak mata.
Bintitan merupakan kondisi yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan pada bagian mata.
Dilansir dari Medical News Today, selain benjolan di kelopak mata, secara umum gejala bintitan bisa berupa:
Penyebab mata sering bintitan
Kebanyakan bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus. Bakteri ini hidup di kulit manusia dan biasanya tidak berbahaya.
Nah, ketika Staphylococcus “dipindahkan” ke mata dan terperangkap dalam kelenjar atau folikel rambut, bakteri ini bisa menyebabkan infeksi.
Melansir Health Line, menyentuh atau menggosok mata adalah cara paling umum bagi bakteri Staphylococcus untuk berpindah.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko bakteri masuk ke mata atau menjadi penyebab mata sering bintitan:
Untuk mencegah mata sering bintitan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang.
Berikut ini sejumlah cara yang bisa dipertimbangkan untuk menurunkan risiko terkena bintitan berulang:
Bintitan tidak menular, tetapi bakteri dapat ditularkan melalui makeup yang terinfeksi. Anda tidak boleh membiarkan orang lain menggunakan riasan Anda, terutama maskara dan eyeliner.
Kapan harus ke dokter saat mengalami bintitan?
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan bintitan tidak berbahaya bagi mata dan tidak akan memengaruhi kemampuan penderita untuk melihat dengan jelas.
Cobalah tindakan perawatan diri terlebih dahulu, seperti mengoleskan waslap hangat ke kelopak mata tertutup Anda selama lima hingga 10 menit beberapa kali sehari dan memijat kelopak mata dengan lembut.
Hubungi dokter Anda jika:
https://health.kompas.com/read/2021/06/14/163100068/13-penyebab-mata-sering-bintitan