Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Cara Mencegah Kanker Paru-paru

KOMPAS.com – Berhenti merokok adalah hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker paru-paru. Tapi, bagaimana pun juga, berhenti merokok bukan satu-satunya cara mencegah kanker paru-paru yang bisa dilakukan.

Karena banyak yang menganggap kanker paru-paru sebagai "penyakit perokok", Anda pada akhirnya mungkin tidak menyadari bahwa ada faktor risiko lain, seperti paparan radon dan pekerjaan.

Dari semua orang yang terkena kanker paru-paru, setengahnya dilaporkan adalah mantan perokok atau orang yang tidak pernah merokok sama sekali.

Apapun riwayat merokok Anda, penting untuk melakukan apa yang Anda bisa untuk mengurangi risiko kanker paru-paru Anda dan keluarga Anda.

Tidak ada kata terlambat untuk mulai mengurangi faktor risiko dan membuat perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah penyakit ini.

Berikut adalah tips atau cara mencegah kanker paru-paru yang baik dipertimbangkan:

1. Berhenti merokok

Sejelas kelihatannya, berhenti merokok tetap menjadi satu-satunya cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru, apakah Anda telah merokok selama satu tahun atau beberapa dekade.

Dilansir dari Very Well Health, penelitian telah menunjukkan bahwa sebanyak 90 persen dari semua kasus kanker paru-paru adalah akibat langsung dari merokok

Asap rokok mengandung banyak zat beracun, termasuk formaldehida, benzena, dan arsenik. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan lainnya. Ini termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan faktor risiko independen untuk kanker paru-paru.

Tidak peduli berapa lama atau seberapa banyak Anda merokok, berhenti merokok saat ini juga dapat secara signifikan mengurangi risiko Anda terkena kanker dan meningkatkan kesehatan Anda.

Menurut sebuah studi pada 2018 di Journal of National Cancer Institute, perokok berat yang berhenti merokok selama lima tahun mengurangi risiko kanker paru-paru sekitar 39 persen. Itu meningkat menjadi 50 persen setelah 10 tahun

Ada banyak alat bantu berhenti merokok yang tersedia untuk membantu Anda berhenti melakukan aktivitas merugikan ini. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mencari cara terbaik berhenti merokok sesuai dengan kondisi Anda.

2. Hindari asap rokok

Hidup dengan perokok dilaporkan dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebesar 20-30 persen.

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko paparan lebih lanjut:

3. Bantu cegah anak anda dari merokok

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebagian besar perokok dewasa merokok pertama kali pada usia 11 tahun dan ketagihan pada saat mereka berusia 14,9 tahun.

Sekeras apa pun Anda mencoba membujuk anak-anak Anda untuk berhenti merokok, mereka telah dibanjiri gambar-gambar dalam iklan dan film yang membuat merokok terlihat "keren". Tekanan teman sebaya sering juga ikut berperan.

Untuk membantu mengurangi pengaruh ini, coba tips berikut:

4. Periksa rumah dari radon

Radon adalah gas tidak berbau yang dipancarkan dari peluruhan uranium alam di dalam tanah. Ini adalah penyebab utama kanker paru-paru pada non-perokok dan penyebab utama kedua kanker paru-paru secara keseluruhan.

Anda dapat menggunakan alat tes radon untuk mengevaluasi rumah Anda.

Alat tes radon dapat ditemukan secara online atau di toko perangkat keras dan membutuhkan waktu sekitar dua hingga empat hari untuk mendapatkan hasil.

Jika rumah Anda memiliki kadar radon yang tinggi, lebih dari 4 picocuries per liter (pCi/L), Anda direkomendasikan menyewa spesialis yang memenuhi syarat untuk melakukan mitigasi radon di rumah Anda.

5. Kurangi risiko pekerjaan

Diperkirakan hingga 15 persen kanker paru-paru pada pria dan 5 persen kanker paru-paru pada wanita terkait dengan paparan zat penyebab kanker (karsinogen) di tempat kerja.

The International Agency for Research on Cancer telah mengidentifikasi 12 agen pekerjaan sebagai karsinogenik pada paru-paru:

  • Arsenik
  • Asbes
  • Bis-klorometil eter
  • Berilium
  • Kadmium
  • Kromium heksavalen
  • Silika kristal
  • Nikel
  • Radon
  • Jelaga
  • Produk sampingan dari produksi aluminium
  • Asap dari kokas dan gasifikasi batubara

Risiko kanker paru-paru bervariasi menurut karsinogen dan jumlah tahun paparan. Dengan asbes misalnya, risiko kanker paru-paru meningkat sebesar 14 persen untuk setiap tahun paparan pekerjaan.

Oleh sebab itu, para pengusaha diwajibkan untuk menyediakan Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) kepada karyawan tentang bahan kimia yang digunakan di tempat kerja.

Pastikan untuk membaca dokumen-dokumen ini secara lengkap dan memastikan bahwa Anda dilengkapi dengan alat pelindung yang tepat saat Anda sedang bekerja.

6. Makan lebih banyak buah dan sayuran

Sebuah tinjauan studi pada 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients melaporkan bahwa peningkatan harian 100 gram buah segar dapat mengurangi risiko kanker paru-paru sebesar 5 persen pada perokok dan 5 persen pada mantan perokok.

Demikian pula, peningkatan 100 gram sayuran setiap hari dilaporkan dapat mengurangi risiko sebesar 3 persen pada perokok saat ini (tetapi tidak pada mantan perokok atau tidak pernah merokok).

Meningkatkan asupan buah dan sayuran Anda di luar jumlah ini mungkin memiliki manfaat kesehatan, tetapi itu belum terbukti bisa mengurangi risiko kanker paru-paru.

Tidak ada buah atau sayuran tertentu yang lebih baik dalam mencegah kanker daripada yang lain. Makan berbagai produk dianggap lebih bermanfaat daripada makan buah atau sayuran tertentu yang menurut seseorang "melawan kanker."

7. Batasi asupan alkohol

Dilansir dari Medical News Today, menurut tinjauan pada 2016 di American Journal of Epidemiology, penggunaan alkohol berat dikaitkan dengan adenokarsinoma.

Mengkonsumsi lebih dari tujuh bir atau minuman keras per hari dikaitkan dengan 11 persen peningkatan risiko kanker paru-paru dibandingkan dengan orang yang tidak minum.

8. Berolahraga secara teratur

Bahkan olahraga dalam jumlah sedang dapat membantu dalam pencegahan kanker paru-paru.

Menurut tinjauan pada 2011 dari City of Hope National Medical Center di California, aktivitas fisik yang rutin dapat menurunkan risiko kanker paru-paru sebesar 20-30 persen pada wanita dan 20-50 persen pada pria.

Manfaat tampaknya meningkat seiring dengan intensitas dan durasi olahraga per minggu. 

Berolahraga secara teratur baik dilakukan oleh perokok, orang tidak pernah merokok, maupun mantan perokok.

Diyakini bahwa kondisi ini bisa terjadi karena peningkatan fungsi paru-paru, pengurangan konsentrasi karsinogen di paru-paru, fungsi kekebalan yang lebih kuat, pengurangan peradangan, dan peningkatan kemampuan tubuh untuk memperbaiki DNA yang rusak di sel-sel paru-paru.

Ayo lebih banyak bergerak dan lebih sedikit duduk sepanjang hari. Beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali.

Untuk kesehatan yang optimal, lakukan 150 hingga 300 menit latihan intensitas sedang per minggu, 75 hingga 150 menit aktivitas fisik aerobik yang kuat, atau kombinasi keduanya.

Kelompok lansia harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan tingkat olahraga yang sesuai berdasarkan kesehatan mereka.

9. Dapatkan screening

Di masa lalu, alat yang digunakan untuk menyaring kanker paru-paru terbatas dan hanya dapat mendeteksi kasus yang paling lanjut.

Alat yang digunakan saat ini telah meningkat pesat dan mencakup low-dose computed tomography (CT), yakni sejenis studi pencitraan sinar-X yang sangat efektif pada perokok berat.

Apakah Anda seorang perokok atau mantan perokok, screening tahunan untuk kanker paru-paru dapat bermanfaat jika Anda memiliki riwayat perokok berat. 

Meskipun skrining kanker paru-paru tidak mencegah kanker, tindakan ini dapat mengurangi risiko kematian sebesar 20 persen hanya dengan mengidentifikasi kanker sejak dini jika dan ketika itu terjadi.

https://health.kompas.com/read/2021/08/16/133000868/9-cara-mencegah-kanker-paru-paru

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke