KOMPAS.com – Gangguan atau penyakit tiroid ternyata dapat memiliki efek yang signifikan pada jantung.
Masalah kesehatan ini bahkan bukan hanya bisa memperburuk gejala jantung pada orang dengan penyakit jantung dan mempercepat masalah jantung yang mendasarinya.
Gangguan tiroid juga dapat menyebabkan masalah jantung baru pada orang dengan jantung yang sehat.
Oleh sebab itu, penyakit tiroid tak boleh dianggap remeh.
Seseorang harus mengobati gangguan tiroid jika mengalaminya.
Bagaimana penyakit tiroid bisa memengaruhi jantung?
Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di pangkal laher, tepat di bawah jakun.
Kelenjar ini setidaknya memiliki beberapa efek pada setiap organ dalam tubuh, termasuk jantung.
Penyakit tiroid bisa memengaruhi jantung dengan memproduksi terlalu sedikit hormon tiroid (kondisi yang disebut hipotiroid) atau terlalu banyak hormon tiroid (kondisi yang disebut hipertiroid).
Berikut penjelasannya:
1. Pada kondisi hipotiroid
Hormon tiroid sangat penting untuk fungsi kardiovaskular normal.
Ketika tidak ada cukup hormon tiroid (hipotiroid), baik jantung maupun pembuluh darah tidak dapat berfungsi secara normal.
Pada hipotiroid, penurunan kadar hormon tiroid bisa menyebabkan otot jantung memompa kurang kuat dan akhirnya menjadi lemah.
Selain itu, otot jantung tidak dapat sepenuhnya rileks setelah setiap detak jantung. Kegagalan untuk rileks ini dapat menghasilkan disfungsi diastolik, suatu kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Hipotiroid juga menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku yang pada gilirannya bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Gejala terkait jantung dapat terjadi pada siapa saja yang mengalami hipotiroidisme. Tepi, lumrahnya gejala akan muncul pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung yang mendasarinya.
Masalah jantung umum yang terkait dengan hipotiroidi di antaranya bisa meliputi:
2. Pada kondisi hipertiroid
Hipertiroidisme disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan.
Ketika ada terlalu banyak hormon tiroid, otot jantung harus bekerja lebih keras.
Untuk orang dengan penyakit jantung, kondisi ini bisa memakan banyak korban.
Kelebihan hormon tiroid dapat meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan meningkatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh jantung.
Keadaan ini juga bisa meningkatkan detak jantung.
Akibatnya, kerja jantung menjadi sangat meningkat.
Seperti halnya hipotiroid, hipertiroid dapat muncul tanpa menimbulkan gejala klasik.
Jadi siapa pun yang memiliki gejala jantung yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah harus mengukur fungsi tiroidnya.
Gejala terkait jantung dapat terjadi pada siapa saja dengan hipertiroid, tetapi bisa sangat berbahaya pada orang dengan penyakit jantung yang mendasarinya.
Gejala umum meliputi:
Cara "terbaik" untuk mengobati hipertiroid masih kontroversial. Di beberapa negera, sebagian besar dokter segera memilih untuk menghilangkan kelenjar tiroid yang terlalu aktif dengan terapi iodine radioaktif.
Dokter kemudian memberi pasien pil hormon tiroid karena kelenjar tiroid tidak lagi berfungsi.
Namun, ini terkadang bisa menjadi kesalahan karena terkadang tiroid yang terlalu aktif adalah fase sementara dari penyakit Hashimoto, di mana ablasi kelenjar tiroid tidak diperlukan.
Saat menggunakan obat-obatan untuk menekan sebagian kelenjar tiroid, seperti methimazole atau propylthiouracil (PTU) menciptakan sedikit masalah manajemen jangka panjang bagi dokter, banyak ahli percaya hal itu dapat menyebabkan pasien yang pada akhirnya lebih bahagia.
https://health.kompas.com/read/2021/09/12/080300168/bagaimana-penyakit-tiroid-bisa-memengaruhi-jantung-