Nyamuk penyebab DBD biasanya beredar di musim penghujan, wilayah yang lembap, dan padat penduduk.
Begitu digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue, penderita akan merasakan gejala demam berdarah selang empat sampai sepuluh hari kemudian.
Gejala DBD terkadang mirip flu. Tapi, apabila tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pendarahan parah, kerusakan organ, sampai kebocoran plasma yang berisiko fatal.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali cara penularan DBD dan cara mencegahnya.
Cara penularan demam berdarah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, DBD disebabkan infeksi virus dengue. Terdapat empat serotipe virus penyebab DBD, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Ada tiga cara penularan demam berdarah, antara lain:
Virus dengue bisa menular lewat gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang terinfeksi biang penyakit.
Setelah masuk ke tubuh penderita, virus akan berkembang ke sejumlah organ. Lalu, virus akan menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik. Virus lantas terlepas dan beredar dalam sirkulasi darah.
Pada nyamuk yang baru menggigit penderita DBD, virus dengue akan berkembang di usus nyamuk, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk kelenjar ludah.
Kemudian, nyamuk pembawa virus penyebab DBD ini bisa menularkan biang penyakitnya selama sisa hidupnya.
Nyamuk juga dapat tertular DBD dari penderita yang terinfeksi virus dengue. Penularan demam berdarah dari manusia ke nyamuk ini bahkan dapat terjadi sebelum gejala penyakit muncul atau setelah demam mereda.
Risiko penularan DBD dari manusia ke nyamuk ini meningkat apabila penderita mengalami viremia, atau kadar virusnya tinggi.
Kebanyakan penderita DBD mengalami viremia sekitar empat sampai lima hari. Tapi, terkadang viremia dapat bertahan selama 12 hari.
Penularan demam berdarah utamanya lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina.
Namun, ada bukti kemungkinan penularan DBD dari ibu hamil ke bayinya. Risiko penularan yang relatif jarang ini bisa dipengaruhi infeksi dengue selama kehamilan.
Ketika ibu hamil terkena penyakit demam berdarah, bayi yang lahir berisiko prematur sampai lahir dengan berat badan rendah.
Cara mencegah demam berdarah
Penanganan DBD yang tepat penting untuk mencegah komplikasi penyakit yang berisiko fatal.
Namun, pencegahan DBD juga penting dilakukan untuk meminimalkan risiko seseorang terkena masalah kesehatan ini.
Dr. Nurhasan Agung Prabowo, Sp.PD., M.Kes. lewat laman resmi Rumah Sakit UNS membagikan beberapa cara mencegah demam berdarah yang bisa dilakukan di rumah, yakni:
Dengan mempelajari cara penularan demam berdarah dan menjalankan langkah pencegahannya, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
https://health.kompas.com/read/2021/11/25/080100968/3-cara-penularan-demam-berdarah-dbd-