Normalnya, pembekuan darah berfungsi untuk mencegah pendarahan ketika salah satu jaringan atau bagian tubuh terluka.
Namun, pembekuan darah yang tak terkendali bisa berbahaya bagi kesehatan. Apabila masalah kesehatan ini terbentuk di otak, penderita berisiko terkena stroke.
Stroke dapar terjadi ketika pembekuan darah di otak ukurannya cukup besar, sampai menghambat pasokan darah ke otak, merusak, atau membunuh jaringan otak yang kekurangan pasokan darah.
Penyebab pembekuan darah di otak
Pembekuan darah di otak rentan dialami sejumlah orang. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:
Pembekuan darah di otak tak boleh disepelekan karena berisiko fatal. Untuk itu, kenali beragam gejalanya.
Gejala pembekuan darah di otak
Darah mengandung unsur penting seperti sel, nutrisi, protein, sampai oksigen yang setiap saat mengalir melalui aliran darah.
Jika salah satu aliran darah ini terhambat atau tersumbat, darah akan menggumpal dan membentuk darah beku.
Bekuan darah ini bisa pecah dan memasuki aliran darah dalam bentuk serpihan bekuan darah atau embolus.
Ketika embolus mengalir ke pembuluh darah atau jaringan otak penderita bisa merasakan beragam gejala penyakit.
Melansir Narayana Health, gejala pembekuan darah di otak seperti stroke, antara lain:
Beberapa gejala pembekuan di otak di atas juga bisa jadi tanda stroke. Kondisi ini darurat medis. Segera bawa penderita ke rumah sakit agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.
Jika Anda termasuk kelompok berisiko, ketahui beberapa penyebab pembekuan darah di otak dan gejalanya agar lebih waspada.
https://health.kompas.com/read/2021/11/28/140100268/12-penyebab-pembekuan-darah-di-otak