KOMPAS.com – Gejala asam urat penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin penyakit ini.
Penyakit asam urat adalah bentuk umum dari radang sendi (arthritis).
Penyakit ini terjadi ketika zat asam urat menumpuk di dalam darah hingga membentuk kristal asam urat di persendian.
Dilansir dari WebMD, kadar asam urat tinggi dalam darah atau biasa juga disebut hiperurisemia secara garis besar dapat terjadi karena tiga hal.
Ini termasuk:
Merangkum Cleveland Clinic, penyakit asam urat pada dasarnya bisa menyerang siapa saja.
Tapi, pria dilaporkan bisa tiga kali lebih mungkin terkena gout daripada wanita karena memiliki kadar asam urat yang cenderung lebih tinggi hampir sepanjang hidup.
Wanita biasanya baru mencapai kadar asam urat tinggi atau setara dengan pria setelah memasuki masa menopause.
Berikut ini adalah beberapa faktor risik asam urat lainnya yang penting diperhatikan:
Seseorang juga lebih mungkin terkena penyakit asam urat jika:
Siapa saja yang memiliki faktor risiko asam urat ini sebaiknya dapat mewaspadai kemunculan gejala asam urat.
Gejala asam urat
Tanda dan gejala asam urat hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan seringkali pada malam hari.
Berikut beberapa gejala asam urat yang patut diwaspadai:
1. Nyeri sendi yang intens
Penyakit asam urat bisa menyebabkan nyeri sendi yang intens.
Nyeri tersebut berasal dari munculnya kristal asam urat di sendi akibat kondisi kadar asam urat yang terlalu tinggi di dalam darah.
Melansi Mayo Clinic, penyakit asam urat biasanya memengaruhi jempol kaki.
Tetapi, penyakit ini pada dasarnya dapat terjadi pada sendi manapun.
Sendi lain yang sering terkena termasuk:
Nyeri sendi akibat asam urat kemungkinan paling parah terjadi dalam 4 - 12 jam pertama setelah penyakit muncul.
2. Ketidaknyamanan sendi yang berkepanjangan
Setelah rasa nyeri yang paling parah mereda, beberapa ketidaknyamanan sendi dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Serangan asam urat selanjutnya cenderung akan bertahan lebih lama dan memengaruhi lebih banyak sendi.
3. Pembengkakan sendi
Selain nyeri sendi, gejala asam urat juga bisa berupa munculnya pembengkanan dan kemerahan pada sendi yang terkena.
Ada dua alasan mengapa pembengkakan bisa terjadi akibat asam urat.
Pertama, bengkak muncul karena jaringan pelapis sendi bernama sinovium membengkak.
Kedua, adanya peningkatan volume cairan synovial atau pelumas sendi saat terjadi peradangan.
4. Rentang gerak terbatas
Saat penyakit asam urat berkembang, penderita bisa jadi tidak akan dapat lagi menggerakkan persendian secara normal.
Ini termasuk saat sendi mulai mengalami pembengkanan akibat asam urat.
5. Sensasi panas di sendi
Merangkum Health Line, tak hanya nyeri sendi yang tak tertahankan dan pembengkakan, gejala asam urat juga dapat berupa rasa panas di persendian.
Kondisi ini pada kenyatannya bisa menjangkit segala usia, termasuk kalangan muda usia 20 tahunan.
Sensasi panas atau hangat di persendian tersebut tidak lain adalah efek dari proses peradangan akibat kristal yang terbentuk di sendi-sendi.
6. Benjolan (tophi)
Jika seseorang terlambat atau tidak mengobati penyakit asam uratnya, hal itu bisa menjadi kronis.
Benjolan keras yang disebut tophi pada akhirnya dapat berkembang di persendian dan kulit serta jaringan lunak yang mengelilinginya.
Keberadaan tophi ini secara permanen dapat merusak sendi.
Oleh sebab itu, perawatan sesegera mungkin sangat penting ditempuh untuk mencegah penyakit asam urat menjadi kronis.
Kapan harus ke dokter?
Jika mengalami nyeri sendi yang tiba-tiba dan intens, siapa saja sangat dianjurkan untuk dapat menghubungi dokter.
Penyakit asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit yang terus memburuk dan kerusakan sendi permanen.
Sementara itu, sebaiknya segera cari perawatan medis jika seseorang mengalami demam dan persendian terasa panas dan meradang karena bisa menjadi tanda infeksi.
https://health.kompas.com/read/2021/12/01/210700068/6-gejala-asam-urat-yang-perlu-diwaspadai