Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Manfaat Teh Jahe bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Jahe memiliki sejarah panjang digunakan sebagai obat tradisional.

Salah satu cara yang populer untuk mengonsumsinya adalah dicampur dengan teh.

Melansir dari Medical News Today, jahe mengandung senyawa, seperti shogaol dan gingerol, yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan seseorang.

Menurut ulasan tahun 2015,shogaol dan gingerol memiliki sifat antikanker, antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, dan antialergi.

Minum teh jahe mungkin bermanfaat bagi kesehatan.

Orang bisa membuat teh jahe menggunakan jahe segar atau kering.

Langsung saja, inilah beberapa manfaat potensial minum teh jahe bagi kesehatan.

1. Dapat mencegah mual dan muntah

Menurut ulasan tahun 2015, penelitian terbaru menunjukkan bahwa jahe membantu meredakan mual dan muntah akibat kehamilan, kemoterapi, dan mabuk perjalanan.

Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa jahe aman dan efektif untuk mual pada kehamilan.

Namun, itu tidak mempengaruhi jumlah episode muntah.

Namun, studi lain menunjukkan bahwa jahe mungkin memiliki efek buruk selama kehamilan.

Efek ini mungkin termasuk reaksi alergi dan efek antikoagulan, atau pengencer darah.

Orang hamil dan mereka yang menjalani kemoterapi harus mendiskusikan kepada dokter tentang konsumsi jahe.

2. Meredakan perut kembung dan gangguan pencernaan

Jahe juga memiliki efek menguntungkan bagi sistem pencernaan.

Misalnya, sebuah ulasan tahun 2019 menunjukkan bahwa jahe dapat membantu:

3. Membantu meredakan sakit tenggorokan dan pilek

Sebuah ulasan tahun 2019 melihat bahwa mengonsumsi jahe dapat membantu:

  • mencegah masuk angin
  • meredakan sakit tenggorokan
  • mengurangi sembelit

Menurut penelitian laboratorium yang diterbitkan pada tahun 2011, jahe lebih efektif melawan bakteri yang menyebabkan faringitis streptokokus, atau radang tenggorokan, daripada beberapa antibiotik.

Kemudian, studi laboratorium tahun 2013 lebih lanjut mendukung sifat antivirus jahe.

Mereka menemukan bahwa jahe segar, tetapi tidak dikeringkan, efektif melawan virus pernapasan manusia.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jahe mungkin lebih efektif melawan mikroorganisme bila dikombinasikan dengan madu.

Orang dapat menambahkan jahe segar dan madu ke dalam air panas untuk membuat teh jahe yang menenangkan.

4. Menurunkan peradangan di hati

Resistensi insulin merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).

Jahe dapat mempengaruhi glukosa darah, kolesterol, dan peradangan.

Satu studi tahun 2016 terhadap 44 orang dengan NAFLD menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe selama 12 minggu menunjukkan beberapa efek menguntungkan, termasuk menurunkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin.

Namun, penulis mencatat bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak jangka panjang.

Dalam sebuah studi tahun 2020, peneliti memberikan 1.500 miligram jahe dalam kapsul kepada 46 orang dengan NAFLD.

Setelah 12 minggu, mereka melihat peningkatan kolesterol, glukosa darah, dan peradangan, tetapi penanda penyakit lainnya tetap sama.

Para penulis menyimpulkan bahwa jahe mungkin menjadi pilihan terapi pelengkap untuk mengurangi resistensi insulin, enzim hati, dan peradangan pada orang dengan NAFLD.

5. Mengurangi gejala arthritis

Sifat anti-inflamasi jahe juga bisa bermanfaat untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Sebuah ulasan tahun 2018 menunjukkan bahwa jahe mengurangi peradangan, nyeri, dan kecacatan pada osteoarthritis lutut.

Studi ini juga menunjukkan bahwa jahe mungkin terbukti bermanfaat pada mereka yang memiliki respons yang tidak memadai terhadap obat antiinflamasi nonsteroid.

https://health.kompas.com/read/2021/12/31/080000568/5-manfaat-teh-jahe-bagi-kesehatan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke