KOMPAS.com - Kolesterol tinggi bisa memicu komplikasi penyakit mematikan, jika dibiarkan tanpa diobati.
Mengutip Everyday Health, kolesterol sebenarnya tidak sepenuhnya buruk karena tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel dan komponen utama empedu yang membantu pencernaan.
Secara alami kolesterol diproduksi oleh hati, selain terkandung dalam makanan tertentu.
Sementara itu, kolesterol dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu kolesterol baik (HDL) dan jahat (LDL).
HDL membantu melindungi dari efek berbahaya LDL atau kolesterol jahat.
Namun jika kolesterol tinggi dalam darah, dapat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menimbulkan sejumlah komplikasi.
Berikut komplikasi kolestoral tinggi yang bisa timbul:
1. Tekanan darah tinggi
Mengutip Everyday Health, kolesterol tinggi dapat menjadi timbunan plak dalam darah yang otomatis memicu tekanan darah tinggi.
Itu karena pembuluh darah tidak bisa lagi rileks secara efektif untuk membiarkan darah bergerak pada tingkat tekanan yang sehat.
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah "pembunuh diam-diam, dalam arti bahwa Anda tidak memiliki gejala langsung", kata Parveen K Garg, ahli jantung di Keck Medicine dari University of Southern California di Los Angeles.
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lebih lanjut.
2. Penyakit arteri koroner
Mengutip Everyday Health, penyakit arteri koroner dapat berkembang ketika terjadi penyempitan ddi arteri untuk memasok darah ke jantung.
Pada awalnya, penyempitan ini mungkin tidak menimbulkan gejala atau masalah yang nyata.
"Jika seseorang memiliki penyakit arteri koroner, tetapi tidak mengalami serangan jantung dan telah diobati atau sedang dikelola dengan obat-obatan, otot jantung bisa menjadi normal," kata Garg.
Namun jika plak di arteri koroner mengurangi aliran darah ke jantung cukup signifikan, dapat menyebabkan gagal jantung.
Gagal jantung dipahami sebagai ketidakmampuan jantung untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
Jika gumpalan darah terbentuk di arteri koroner, itu bisa menyebabkan serangan jantung.
3. Nyeri dada (angina)
Mengutip Everyday Health, nyeri dada adalah gejala umum berkurangnya aliran darah ke jantung akibat kolesterol tinggi yang membuat penumpukan plak di arteri koroner.
“Jika Anda menemui dokter untuk nyeri dada, salah satu hal pertama yang akan mereka pikirkan adalah penyakit arteri koroner,” kata Garg.
Ketika penyumbatan sangat mengurangi aliran darah ke jantung, otot jantung tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.
Kondisi tersebut dikenal sebagai iskemia.
“Iskemia itu dapat mengaktifkan reseptor rasa sakit,” jelas Garg.
Obat untuk meredakan nyeri dada dalam situasi ini sebenarnya tidak akan memperbaiki masalah yang mendasari timbunan plak, yaitu kolesterol tinggi.
4. Penyakit serangan jantung
Mengutip Everyday Health, kolesterol tinggi bukan hanya faktor awal pembentukan plak di arteri koroner.
Namun, juga memicu penyakit serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung di arteri tersumbat oleh plak, yang terdiri dari kolesterol dan lemak.
Terkadang plak bisa pecah dan memicu terbentuknya bekuan darah.
Garg mengatakan bahwa ketika plak terbentuk, kolesterol yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan plak lebih besar. Akibatnya, meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Stroke
Mengutip Everyday Health, komplikasi kolesterol tinggi selanjutnya adalah stroke.
Seperti halnya serangan jantung, stroke terjadi karena adanya penyumbatan oleh kolesterol.
Kolesterol tinggi menyebabkan gumpalan darah yang mengalir ke otak, yang akibatnya menyumbat aliran oksigen.
Semakin lama area tersebut kekurangan oksigen, semakin banyak kerusakan permanen yang terjadi.
"Jika kolesterol Anda tinggi dan plak menumpuk di arteri Anda, itu akan mempengaruhi arteri yang menuju ke jantung Anda dan yang menuju ke otak Anda," ujar Garg.
6. Penyakit arteri perifer
Mengutip Everyday Health, komplikasi kolesterol tinggi dapat membuat aliran darah ke otot-otot di kaki menurun.
Kondisi itu menyebabkan terjadinya penyakit arteri perifer.
Gejalanya adalah ketika orang dengan kolesterol tinggi mulai berjalan, mereka merasakan sakit kaki dan ketika berhenti berjalan, rasa sakit itu seolah hilang.
Rasa sakit pada penyakit arteri perifer disebabkan oleh berkurangnya oksigen ke otot-otot kaki, seperti halnya nyeri dada akibat penyakit arteri koroner terjadi karena jantung tidak mendapatkan cukup oksigen.
7. Penyakit ginjal kronis
Mengutip Everyday Health, penyakit ginjal kronis adalah salah satu komplikasi kolesterol tinggi yang sering tidak disadari.
Kebanyakan orang tidak menganggap ginjal mereka sebagai organ yang dapat dirusak oleh kolesterol tinggi.
“Jika penyumbatan cukup signifikan, maka seiring waktu ginjal akan kekurangan oksigen, dan itu akan menyebabkan kerusakan permanen,” jelas Garg.
Salah satu kemungkinan gejala penyakit ginjal kronis adalah tekanan darah tinggi yang tidak merespon pengobatan dari obat-obatan.
Hal itu karena ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan darah dengan menyaring cairan dalam tubuh kita, termasuk dalam darah.
8. Penyakit Alzheimer
Mengutip Everyday Health, penyakit Alzheimer juga masuk dalam daftar komplikasi kolesterol tinggi, menurut sebuah studi.
Pada Juli 2021, The Lancet menerbitkan sebuah studi observasional terhadap 1,8 juta orang.
Studi itu menemukan bahwa kolesterol jahat yang tinggi di usia paruh baya memiliki risiko mengembangkan demensia, termasuk penyakit Alzheimer.
Namun, peneliti medis belum menentukan secara pasti bagaimana demensia dan kolesterol tinggi memiliki keterkaitan.
Langkah menurunkan kolesterol
Mengutip WebMD, beberapa langkah sederhana dapat menurunkan kolesterol tinggi, yang meliputi:
https://health.kompas.com/read/2022/03/06/180000068/waspadai-8-komplikasi-kolesterol-tinggi-