Perlu diketahui, obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan karena jumlah asupan sumber energi yang dikonsumsi sehari-hari lebih besar ketimbang energi yang dikeluarkan setiap hari dalam waktu lama.
Obesitas ditakar dengan kadar indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang di atas normal.
Besarnya IMT diukur dengan membagi berat badan (dalam satuan kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam satuan meter.)
Menurut Kementerian Kesehatan, seseorang tergolong mengalami obesitas ringan apabila IMT-nya antara 25,1 sampai 27, serta obesitas berat apabila IMT-nya 27 ke atas.
Selain itu, pria termasuk obesitas apabila lingkar pinggangnya di atas 90 Centimeter. Wanita tergolong obesitas jika lingkar pinggangnya di atas 80 Centimeter.
Berikut beberapa kanker yang disebabkan obesitas dan alasan obesitas bisa jadi faktor penyebab kanker yang perlu Anda ketahui.
Kanker yang disebabkan obesitas
Dikutip dari WHO European Regional Obesity Report 2022, obesitas diperkirakan menjadi faktor penyebab utama kanker di beberapa negara dalam beberapa dekade mendatang.
Sebelumnya, faktor utama penyebab kanker ini berasal dari kebiasaan merokok dan seringnya terpapar asap rokok.
Prediksi WHO tersebut dibuat berdasarkan studi panjang yang telah dikerjakan American Institute for Cancer Research, IARC, dan World Cancer Research sejak 1990an.
Berdasarkan beragam penelitian tersebut, terdapat 13 macam kanker yang terbukti kuat disebabkan obesitas, di antaranya:
Selain obesitas, faktor penyebab kanker lainnya juga bisa berasal dari masalah hormon, mutasi gen, infeksi jangka panjang, konsumsi alkohol berlebihan, kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok.
Kenapa obesitas bisa jadi faktor penyebab kanker?
Dilansir dari National Cancer Research, ada beberapa alasan kenapa obesitas bisa jadi faktor penyebab kanker:
Mengganggu keseimbangan estrogen
Penumpukan jaringan lemak bisa menyebabkan produksi hormon estrogen meningkat. Ketika kadar estrogen tinggi, wanita berisiko terkena kanker payudara, rahim, indung telur, dan kanker lainnya.
Meningkatkan kadar insulin
Obesitas bisa membuat kadar hormon insulin melonjak. Kadar insulin yang tinggi bisa meningkatkan risiko kanker usus, ginjal, prostat, dan rahim.
Menyebabkan peradangan kronis
Obesitas dapat menyebabkan peradangan kronis, seperti batu empedu atau penyakit fatty liver. Kondisi ini dalam jangka panjang bisa menyebabkan stres oksidatif, merusak DNA, dan memicu kanker empedu dan lainnya.
Mengganggu pertumbuhan sel
Sel lemak menghasilkan hormon adipokin yang dapat merangsang atau menghambat pertumbuhan sel. Seiring penumpukan lemak di dalam tubuh, pertumbuhan sel bisa abnormal dan memicu beragam jenis kanker.
Mengganggu metabolisme
Obesitas juga bisa memengaruhi proses metabolsime sel. Kondisi ini dapat menyebabkan kanker karena kekebalan tumor terganggu dan sifat jaringan perancah yang mengelilingi tumor jadi tumbuh tak terkendali.
Menghambat skrining kanker
Efek biologis obesitas juga bisa menyebabkan proses skrining kanker terganggu. Kondisi ini disebabkan jaringan lemak menutupi kanker atau tumor ganas yang tumbuh di bagian dalam tubuh.
Perlu diingat, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dan memiliki faktor risiko di atas tidak semuanya pasti terkena kanker.
Tapi, mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker ketimbang pemilik berat badan ideal dan tidak memiliki faktor risiko kanker di atas.
Untuk itu, cegah masalah kesehatan ini dengan menjaga berat badan agar tetap ideal.
https://health.kompas.com/read/2022/05/26/120100468/13-kanker-yang-disebabkan-obesitas