KOMPAS.com - Kentut merupakan hal yang normal dan wajar, bahkan untuk para bayi.
Adanya gas yang menumpuk di dalam perut perlu dikeluarkan melalui kentut.
Meskipun merupakan hal yang biasa, penumpukan gas di dalam perut bayi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan menyakitkan.
1. Perkembangan pencernaan
Melansir Medical News Today, pencernaan bayi masih belum berkembang dan masih dalam tahap penyesuaian untuk mencerna makanan.
Healthline juga bahwa jumlah bakteri baik yang membantu dalam proses pencernaan di perut bayi masih sedikit.
Oleh karena itu, terjadi penumpukan gas di dalam perut bayi.
2. Pemberian makanan
Cara memberikan makanan, baik dengan menyusui atau pemberian susu dengan botol akan mempengaruhi jumlah gas di dalam perut bayi.
WebMD merekomendasikan untuk memposisikan kepala bayi lebih tinggi dari perutnya sehingga makanan akan turun ke bagian bawah perut.
Udara juga akan naik sehingga lebih mudah untuk bersendawa.
Tidak hanya itu saja, Healthline juga menekankan pentingnya membuat bayi bersendawa setelah pemberian makanan agar tidak terjadi penumpukan gas di dalam perut.
3. Sensitif atau intoleran terhadap makanan
Sensitivitas atau intoleransi terhadap jenis makanan tertentu membuat pencernaan terganggu sehingga penumpukan gas bisa terjadi dan bayi akan sering kentut.
Makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui akan mempengaruhi ASI.
Memperhatikan asupan makanan dan menghindarinya sangat diperlukan ketika bayi lebih sering kentut daripada biasanya.
Merek susu formula yang berbeda juga bisa berdampak pada beberapa bayi.
4. Konstipasi
Penumpukan gas di perut bayi juga akan bertambah parah karena konstipasi.
Melansir WebMD, ada beberapa masalah pencernaan yang mungkin muncul dan salah satu yang jarang terjadi adalah naiknya asam lambung.
Meskipun begitu, terlalu sering kentut dan cukup parah perlu dibawa ke dokter untuk mengetahui kondisi sang buah hati.
Konsistensi feses juga perlu diperhatikan, khususnya jika bayi mengonsumsi susu formula atau sudah makan makanan yang padat.
Feses yang kering dan keras menjadi tanda bahwa bayi mengalami konstipasi.
5. Terlalu sering menangis
Bayi yang menangis merupakan hal yang wajar.
Namun sayangnya, terlalu sering menangis bisa menyebabkan bayi menelan udara lebih banyak.
Melansir Medical News Today, menangis bisa disebabkan atau menyebabkan penumpukan gas di perut bayi.
Namun, apa pun itu alasannya, bayi yang menangis perlu segera ditenangkan.
https://health.kompas.com/read/2022/09/12/163000668/5-penyebab-bayi-sering-kentut