KOMPAS.com - Vagina yang terasa nyeri ternyata tidak selalu karena menstruasi.
Nyeri yang dirasakan juga tidak boleh dibiarkan karena menurut Cleveland Clinic, penyebabnya bisa dari dalam atau dari luar vagina.
Keduanya sangat berbeda sehingga penyebabnya juga bisa berbeda.
Berikut adalah beberapa alasan kenapa vagina terasa nyeri.
1. Infeksi vulva
Menurut Cleveland Clinic, infeksi vulva bisa disebabkan oleh jamur dan herpes kelamin atau genital herpes.
Infeksi jamur akan menyebabkan pembengkakan, rasa gatal, dan nyeri, khususnya ketika berhubungan seks atau buang air kecil.
Sedangkan untuk herpes akan menyebabkan rasa nyeri yang akan bertahan selama 3-14 hari.
Medical News Today juga menjelaskan bahwa vaginosis bakterialis merupakan salah satu infeksi yang umum dialami oleh orang-orang yang aktif secara seksual.
Meskipun tidak ada gejala khusus yang dirasakan, pengidap vaginosis bakterialis bisa merasa sakit, gatal, terbakar, bau tidak sedap, dan rasa tidak nyaman pada vagina ketika berhubungan seksual.
Beberapa penyakit menular seksual (STI) juga bisa menyebabkan rasa nyeri pada vagina, seperti gonore, chlamydia, trikomoniasis.
2. Vulvodynia
Rasa nyeri pada bagian vulva yang berlangsung selama tiga bulan bisa jadi merupakan gejala vulvodynia.
Kondisi ini dijelaskan oleh Cleveland Clinic sebagai kondisi yang tidak memiliki penyebab pasti, tetapi bisa menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan seks dan munculnya sensasi gatal, terbakar, dan menyengat.
NHS juga menjelaskan bahwa vulvodynia bisa sembuh sendiri meskipun ada beberapa pengobatan medis yang bisa diberikan.
Ketika rasa nyeri pada vagina terus dirasakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
3. Endometriosis
Melansir NHS, endometriosis merupakan kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di tempat lain, seperti ovarium dan tuba fallopi.
Meskipun beberapa wanita mengalami efek samping yang parah, beberapa yang lainnya tidak.
NHS menyebutkan beberapa gejala dari endometriosis, seperti:
4. Kista Bartholin
Kelenjar Bartholin memiliki tugas untuk melumasi vagina.
Melansir Cleveland Clinic, kista yang muncul pada kelenjar ini akan menghalangi produksi pelumas vagina.
Meskipun beberapa kasus kista Bartholin tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak memerlukan penanganan secara medis, kista yang muncul bisa bernanah dan menyebabkan infeksi.
Bahkan, Medical News Today juga menjelaskan bahwa kista Bartholin bisa membesar selama beberapa hari sebelum akhirnya pecah dan menghilang.
5. Masalah dasar panggul
Masalah dasar panggul atau pelvic floor dysfunction merupakan salah satu kondisi kesehatan yang menyebabkan nyeri vagina.
Very Well Health menjelaskan bahwa kondisi ini akan membuat otot dan tendon pada daerah panggul melemah.
Kondisi ini menyebabkan inkontinensia urin atau kesulitan menahan buang air kecil atau inkontinensia alvi atau kesulitan untuk mengontrol buang air besar.
Menurut Medical News Today, ada beberapa faktor yang menyebabkan masalah ini, seperti:
https://health.kompas.com/read/2022/09/18/210000268/5-alasan-kenapa-vagina-terasa-nyeri