Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklame Antirokok Harus Segera Dipasang

Kompas.com - 19/11/2009, 19:54 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Perang terhadap rokok harus dilakukan secara serentak dan gigih. Tak bisa lagi hanya sekadar imbauan, tetapi harus setengah menekan perokok. Reklame anti-rokok harus mulai dipasang dan perlu ada area publik yang benar-benar tak ada asap rokok.

"Kalau hanya imbauan bernada malu-malu dan berharap perokok sadar, selamanya perang terhadap rokok enggak bakal mendapatkan hasil. Ruang gerak perokok harus dipersempit," ujar Widijantoro, Koordinator Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY), Kamis (19/11).

Peraturan Gubernur DIY Nomor 42 Tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok yang hendak disosialisasikan dengan gencar oleh Dinas Kesehatan DIY selama setahun ke depan harus didukung penuh. Pergub tersebut sebagai implementasi Perda DIY Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

"Pemerintah daerah harus segera memasang reklame antirokok di jalan-jalan utama, cantumkan kalimat di reklame yang sekiranya membuat malu jika dibaca perokok, dan memberi dukungan bagi kaum nonperokok. Poster juga disebarkan," ucapnya.

Menurut Widijantoro, pejabat publik mesti juga memberi contoh. Sekolah juga harus mulai mengadakan program untuk menyadarkan pelajar bahwa merokok itu tidak perlu, berbahaya bagi kesehatan, dan merampas hak asasi manusia yang menghirup udara bersih.

"Di Thailand, reklame antirokok sangat gencar hingga di bungkus rokok pun tecantum, tak hanya tulisan tentang dampak rokok, tapi sudah memuat gambar orang yang terkena macam-macam penyakit akibat rokok. Strategi ini di sana sukses," kata dia.

Perang terhadap rokok menurutnya jelas usaha yang sangat sulit, mengingat budaya merokok masih kuat. Kaum perokok juga tak gampang atau bahkan tak mau tahu jika diberi penyadaran bahwa aktivitasnya mengganggu orang lain. Ini adalah akibat dari budaya orang yang sangat permisif tentang rokok.

Ucapan Hari (22), mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta, bisa memberikan gambaran. Pola pikirnya masih pendek. Ditanya mengenai pengetahuannya terhadap dampak merokok, ia hanya menjawab, "Ngapain sih ngurusi rokok. Merokok itu pilihan, kenapa enggak boleh."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Sudah Minum Obat Hipertensi, tapi Tekanan Darah Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter…

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengelola Pasar Caringin Siap Bersihkan Ribuan Ton Sampah Sesuai Perintah Dedi Mulyadi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Sebut Suami yang Divasektomi Dapat Insentif Rp 500.000

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Dorong Program Vasektomi, KB Pria Akan Jadi Syarat Terima Beasiswa dan Bansos

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

api-1 . CONTEXT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

api-1 . CONTEXT

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kebakaran Israel, Netanyahu Serukan Evakuasi Massal dan Selamatkan Yerusalem
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau