Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Influenza

Kompas.com - 11/07/2010, 04:10 WIB

Dr Samsuridjal Djauzi

Saya seorang ibu mempunyai seorang anak berumur 2 tahun. Teman sekerja saya yang kebetulan satu ruangan dengan saya menderita demam, batuk, dan pilek. Saya menduga dia terkena influenza. Saya menganjurkan dia untuk istirahat di rumah, tetapi dia harus tetap masuk agar tugas yang dikerjakannya dapat selesai pada waktunya. Dia menggunakan masker dalam bekerja.

Saya agak khawatir kami, teman sekerjanya, akan tertular. Apalagi saya pernah menyaksikan tayangan mengenai cara penularan influenza tidak hanya melalui udara namun juga dapat melalui jabatan tangan. Kekhawatiran saya ini didasarkan pada kemungkinan bahwa jika saya tertular, seisi rumah saya juga berisiko tertular. Padahal saya punya anak yang masih kecil dan mertua yang berusia lanjut.

Menurut informasi yang pernah saya baca, anak-anak dan orang berusia lanjut jika terkena influenza akan dapat timbul komplikasi infeksi pneumonia yang cukup berbahaya. Apa yang dapat saya lakukan agar saya dan keluarga tak tertular influenza?

Saya juga membaca bahwa sekarang telah tersedia vaksin influenza. Apakah vaksin tersebut sudah mengandung semua jenis virus influenza, termasuk flu burung dan flu babi? Apakah biaya vaksinasi sudah ditanggung oleh asuransi kesehatan. Meski mungkin sudah pernah dibahas di ruang ini, mohon dijelaskan kembali cara penularan influenza dan bagaimana cara mencegah masuknya influenza ke dalam keluarga. Apakah semua batuk pilek dan demam merupakan gejala influenza? Terima kasih atas jawaban dokter.

(N di B)

Jawaban

Masalah influenza, baik gejala maupun pencegahannya, telah beberapa kali kita bahas pada ruang konsultasi ini. Namun, dengan perkembangan baru, seperti influenza H1N1 yang juga disebut flu babi, ada baiknya kita bahas kembali.

Influenza memang memperlihatkan gejala demam tinggi, batuk, pilek, dan nyeri otot. Namun, tidak semua demam dan batuk pilek disebabkan oleh virus influenza, gejala ini juga dapat disebabkan oleh virus lain. Karena itu, lebih tepat demam, batuk, dan pilek tersebut disebut sebagai sindrom seperti influenza (influenza like syndrome). Hanya 10-15% sindrom seperti influenza ini di Indonesia benar-benar disebabkan oleh virus influenza.

Namun, meski hanya sebagian karena kejadiannya sering sekali, influenza tetap merupakan masalah kesehatan. Perjalanan penyakit influenza pada orang yang mempunyai kekebalan tubuh baik dan kekebalan tubuh menurun amat berbeda. Jika kekebalan tubuh menurun, infeksi influenza dapat berisiko disertai komplikasi dan komplikasi yang paling sering memang pneumonia (infeksi paru).

Pneumonia dapat mengakibatkan seseorang sakit berat, bahkan tak jarang penderita memerlukan perawatan di rumah sakit. Mereka yang kekebalannya menurun adalah kelompok yang berusia lanjut (usia di atas 60 tahun); mereka yang usianya belum lanjut, tetapi mempunyai penyakit kronik seperti diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit paru kronik, dan lain-lain. Anak-anak juga berisiko terkena komplikasi pneumonia jika terkena influenza.

Suatu penelitian di Thailand menunjukkan, anak yang dirawat karena pneumonia ternyata sebelumnya cukup banyak yang didahului oleh influenza. Oleh karena itu, tahun lalu Pemerintah Thailand menyediakan 1 juta dosis vaksin influenza untuk anak. Sementara di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Australia, kelompok usia lanjut juga mendapat vaksinasi influenza secara cuma-cuma.

Cuci tangan

Penularan influenza memang melalui udara, tetapi penelitian menunjukkan bahwa influenza juga dapat menular melalui kontak langsung seperti dengan cara jabatan tangan. Itulah sebabnya, kita harus sering mencuci tangan kita. Jadi untuk mencegah masuknya influenza ke dalam keluarga kita adalah dengan mengamalkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan hidup yang sehat, dan salah satu upaya yang penting adalah menjalani vaksinasi.

Beberapa bulan lalu seorang teman saya memerlukan vaksinasi influenza H1N1, pada waktu itu vaksin tersebut belum tersedia di Indonesia. Namun, sejak bulan Juli 2010 ini sudah tersedia vaksin influenza musiman (seasonal influenza) yang ditambahkan vaksin H1N1 pandemi. Dengan demikian, selain untuk mencegah influenza musiman, vaksin ini mampu mencegah penularan influenza H1N1. Kabar yang juga baik adalah kita tak perlu membayar ekstra untuk penambahan vaksin H1N1 pandemi ini, harganya masih serupa dengan vaksin influenza musiman.

Vaksin influenza burung (H5N1) sebenarnya juga sudah ditemukan, tetapi pengadaannya secara besar-besaran menunggu jika terjadi pendemi flu burung. Sudah tentu kita berharap pandemi flu burung tidak akan terjadi dan untuk itu, kita bersama harus melakukan upaya mencegahnya.

Anda telah menceritakan orang-orang yang ada di rumah Anda. Kita sering memerhatikan hanya keluarga kita saja, padahal pembantu rumah tangga, sopir, atau pengasuh dapat menjadi sumber penularan influenza. Jadi dalam pencegahan penyakit menular, mereka jangan dilupakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com