Kenyataan itu juga didukung Gina Ogden, Ph.D, sex therapist serta konsultan keluarga dan perkawinan asal Cambridge, Inggris. Menurutnya, banyak orang beralasan aktivitas seks dapat meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan nyaman.
“Seks yang bagus dimulai dari rasa percaya diri, demikian juga sebaliknya. Tentu saja hubungan seks yang dilandasi rasa cinta, kasih sayang, dan suasana harmonis akan mendatangkan rasa percaya diri dan nyaman itu,” ungkapnya.
6. Seks meningkatkan keakraban
Seks dan orgasme dapat meningkatkan hormon oksitosin disebut juga hormon cinta, yang membantu menumbuhkan rasa saling percaya.
Peneliti dari Pittsburgh University dan North Carolina University, AS, mengevaluasi 59 wanita pra menoupouse sebelum dan sesudah melakukan foreplay (pemanasan) bersama suaminya yang diakhiri dengan pelukan. Mereka mengaku menemukan kedekatan, dan kadar hormon oksitosin juga meningkat tajam.
Kadar okstosin yang tinggi berhubungan erat dengan perasaan nyaman. Jika Anda tiba-tiba merasa lebih nyaman dengan pasangan Anda, bisa jadi itu karena pengaruh hormon cinta.
7. Seks mengurangi rasa sakit
Ketika hormon oksitosin meningkat, hormon endorfin juga naik dan dapat mengurangi rasa nyeri seperti sakit kepala, artritis, maupun keluhan yang berhubungan dengan gejala datang bulan (PMS).
Sebuah studi dalam Bulletin of Experimental Biology and Medicine menguji manfaat itu dengan melibatkan 48 sukarelawan untuk menghirup hormon oksitosin. Hasilnya, mereka menyatakan rasa sakit yang diderita berkurang setengahnya.
8. Seks mengurangi risiko kanker prostat
Ejakulasi yang rutin, terutama pada pria berusia 20-an tahun, kemungkinan dapat mengurangi risiko kanker prostat selama hidupnya, seperti dilaporkan peneliti asal Australia dalam British Journal of Urology International.
Meski demikian, ketika tim ahli melakukan pemeriksaan terhadap pria dengan masalah prostat maupun tidak, yang berusia 30 hingga 50-an, ternyata risiko kanker prostat tidak ada hubungannya dengan rutinitas ejakulasi. Kenyataan itu cuma berpengaruh terhadap mereka yang berusia 20-an tahun dengan rata-rata ejakulasi lima kali atau lebih dalam seminggu, dan tidak signifikan pada kelompok berusia 30-an ke atas.
Studi lain, seperti dilaporkan dalam Journal of the American Medical Association menungkapkan, ejakulasi 21 kali atau lebih dalam sebulan dapat mengurangi risiko kanker prostat saat usia mulai menua daripada yang hanya ejakulasi empat sampai tujuh kali per bulan!
9. Seks memperkuat tulang panggul
Selama ini wanita lebih mengenal latihan kegel untuk meningkatkan kualitas kemampuan seksnya. Latihan ini juga dipercaya mengurangi risiko inkontinesia (susah mengontrol buang air kecil) saat usia mulai menua.
Beberapa peneliti justru mengungkapkan bahwa aktivitas seks yang rutin bagi wanita ternyata bermanfaat hampir sama dengan latihan kegel. Aktivitas seks rutin bahkan memiliki manfaat lebih, yakni membantu memperkuat tulang pinggul, seperti latihan menahan kencing.
10. Seks membuat tidur berkualitas
Jika Anda ingin menikmati kualitas tidur yang baik, jangan pernah malas berhubungan seks sebelum tidur. Menurut penelitian, saat berhubungan seks, kadar hormon oksitosin akan terlepas bersamaan dengan orgasme. Hal ini akan membantu tidur Anda jadi lebih nyenyak.
Cukup tidur berarti baik bagi kesehatan, misalnya untuk menjaga kestabilan berat badan dan tekanan darah. Perasaan nyaman akibat keluarnya hormon oksitosin saat berhubungan seks juga memengaruhi tekanan darah, sehingga orang jadi lebih tenang dan bisa tidur pulas.
@ Lalang Ken Handita