Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Jejak Nunun di Singapura...

Kompas.com - 21/02/2011, 10:40 WIB

Indekos pasien Mount E

Perjalanan berlanjut ke tempat indekos pasien Mount E. Kebanyakan mereka bermukim di apartemen sederhana di Lucky Plaza. Sejumlah keluarga Jawa, Tionghoa, dan suku-suku lain dari Indonesia menyewa kamar di apartemen tersebut dengan harga 70 dollar Singapura semalam dalam kondisi low season seperti saat ini.

”Kami berobat sekalian jalan-jalan,” ujar Kim, seorang kakek asal Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ruangan apartemen tersebut sangat sederhana, seperti Rumah Susun Pulomas yang sudah dirobohkan, tetapi lebih rapi dan bersih khas bangunan serta perawatan fasilitas umum di Singapura. Penyewa kamar dapat menggunakan mesin cuci dengan tambahan biaya 10 dollar Singapura setiap kali pemakaian. Penyewa juga dapat memakai kompor dan kulkas yang disediakan para pemilik unit apartemen. Satu unit dengan kamar sewa biasanya terdiri dari lima hingga tujuh kamar tidur.

”Kalau pejabat Indonesia sih, jarang yang mau tinggal di Apartemen Lucky Plaza. Paling tidak kalau orang penting dari Indonesia tinggal di Hotel Mandarin atau Marriott serta penginapan berbintang lainnya di sekitar Orchard,” ujar Goh Hock Chuan, seorang pengemudi taksi.

Kawasan elite

Pencarian dilanjutkan di perumahan dan apartemen mewah di sejumlah lokasi yang berada tidak jauh dari Marina Bay, Harbour Front, dan Bukit Timah. Lagi-lagi tidak ada registrasi penghuni atas nama keluarga Daradjatun ataupun kelompok usaha yang diduga mengeluarkan cek perjalanan dalam skandal pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom.

”Tidak ada nama Daradjatun atau nama lain yang Anda sebutkan. Entah kalau mereka hanya menyewa tanpa melaporkan kepada pengelola,” ujar beberapa staf pengelola apartemen mewah di kawasan Bukit Timah. Bukit Timah merupakan salah satu daerah bergengsi di Singapura. Sebutlah aktor Jet Li yang baru saja membeli rumah di kawasan Binjai Rise yang merupakan ”Menteng”-nya Singapura.

Lokasi lain yang menjadi tempat favorit pejabat dan pengusaha asal Indonesia adalah pertokoan mewah, seperti Takashimaya, Tang, ION, dan Paragon. Jarang sekali pejabat asal Indonesia mau menghabiskan waktu di toko buku seperti Borders di Wheelock Place ataupun Kinokuniya. Namun, tidak diperoleh informasi memadai dari lokasi-lokasi yang sebetulnya memiliki kamera perekam yang dapat dijadikan sarana mengidentifikasi pengunjung.

Pencarian dilanjutkan dengan menemui komunitas lembaga jasa keamanan di Singapura. Mereka menangani pengamanan mal, apartemen, perumahan, hingga perawatan kapal militer bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang kerap sandar di Singapura.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com