Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bayi, Satu Alat Kelamin

Kompas.com - 13/04/2011, 06:18 WIB

Di meja operasi, tim dokter melihat bahwa aliran darah ke arah penis ternyata lebih banyak berasal dari tubuh Rochim. Tim dokter lantas menyimpulkan bahwa penis itu berada di tubuh Rochim. ”Jadi kami tidak memberikan penis kepada Rochim. Sebab, penis itu memang hak Rochim,” kata Tarmono.

Tim dokter juga menemukan bahwa Rochim memiliki organ tubuh yang lengkap layaknya bayi normal. Selain penis, Rochim memiliki dua testis. Saluran kencing di tubuhnya juga lengkap sehingga bisa digunakan secara normal.

Kondisi itu berbeda dengan Rochman. Dari penelusuran tim dokter di meja operasi, Rochman ternyata tidak memiliki alat kelamin. Saluran kencingnya pendek, menempel di saluran kencing milik saudara kembarnya sehingga tidak bisa digunakan untuk buang air kecil. Ia juga hanya memiliki satu testis.

Di meja operasi, tim dokter melihat bahwa Rochman tidak memiliki otot-otot penyangga anus (spincter). Otot ini berfungsi untuk menahan dan mengejan ketika buang air besar. Dokter spesialis bedah anak Poerwadi mengatakan, tanpa otot penyangga anus, Rochman akan kesulitan untuk buang air besar meskipun ia memiliki anus.

Pascaoperasi

Setelah melewati masa operasi selama 17 jam, Rochman dan Rochim akhirnya dipisahkan dengan selamat.

Namun, para dokter masih harus menghadapi pertanyaan tentang masa depan Rochim. Demikian juga Rochman yang tidak memiliki organ tubuh lengkap.

Ada beberapa skenario yang dibuat untuk Rochman. Tim dokter akan mengevaluasi otot-otot anusnya. Diharapkan dokter bisa melakukan sesuatu sehingga otot-otot anusnya bisa berfungsi dengan baik ketika Rochman buang air besar.

Jika diperlukan, tim dokter akan membuat otot anus dengan mengambil otot di bagian paha. Sementara anusnya belum bisa berfungsi, Rochman buang air besar melalui lubang yang dibuat di perutnya (kolostomi).

Terkait dengan kondisi Rochman saat ini yang tidak memiliki saluran kencing, dia akan buang air kecil melalui selang yang dimasukkan ke dalam kandung kemihnya. Uuntuk memenuhi fungsi seksualnya, ke depan Rochman akan dibuatkan penis imitasi.

Dokter spesialis bedah plastik David Perdanakusuma, mengatakan, pembuatan penis imitasi dimungkinkan jika memang dirasa perlu. ”Tentu itu kalau Rochman sudah remaja. Pada 17 tahun mendatang mungkin sudah ada teknologi yang lebih maju untuk operasi semacam itu,” kata David.

Sambil menunggu skenario selanjutnya, Rochman dan Rochim memulihkan kondisi tubuh. Tiga hari pascaoperasi, kondisi kesehatan kedua bayi makin stabil. Setelah bersatu selama 19 bulan, kedua bayi kini mulai tumbuh secara terpisah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Ilmu kedokteran terus berkembang. Tim dokter terus mencari cara terbaik agar Rochman dan Rochmin bisa menjalani kehidupan yang berkualitas baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com