Jika keluarga dekat Anda ada yang didiagnosis mengidap diabetes tipe 2 (ibu atau ayah, saudara) - maka risiko Anda mendapatkan diabetes akan jauh lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.
Selain sejarah keluarga, banyak orang tidak tahu bahwa etnis juga turut berpengaruh dalam pengembangan risiko diabetes. Anda akan lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 jika berasal dari latar belakang Aborigin, Asia Selatan, Asia, Afrika atau Hispanik. Anda tidak dapat mengubah gen Anda, tetapi dapat mengubah tingkat risiko. Jika setiap orang dalam rumah tangga Anda dapat memilih makanan yang sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik, bukan tidak mungkin akan keluar dari masalah ini.
4. Punya problem khas perempuan
Perempuan tertentu lebih rentan terserang diabetes dibandingkan yang lain. Mereka adalah kelompok wanita dengan sindrom ovarium polikistik, ketidakseimbangan hormonal wanita yang dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur. Ibu yang pernah melahirkan bayi besar (lebih dari 4.000 gram) juga berisiko mengalami diabetes. Sedangkan pada wanita hamil yang menderita diabetes gestasional - diabetes ditemukan hanya selama kehamilan - tujuh kali lebih mungkin untuk memiliki diabetes tipe 2 di kemudian hari dibanding yang tidak.
Tapi anda tidak perlu cemas. Seperti pada orang-orang berisiko tinggi lainnya, Anda hanya perlu merubah pola diet dan tetap aktif bergerak. Jika Anda telah didiagnosis dengan pradiabetes, mengambil obat untuk menurunkan gula darah mungkin bisa menjadi pilihan bermanfaat.
5. Usia lebih dari 40 tahun
Meskipun benar bahwa diabetes tipe 2 lebih banyak didiagnosis pada orang yang lebih muda, namun penyakit ini masih lebih banyak ditemukan setelah seseorang menginjak usia 40 tahun.
"Itu sebabnya kami menyarankan skrining rutin diabetes harus dimulai pada usia 40 tahun," kata Harris. Namun, pada orang yang berisiko, skrining diabetes bisa dilakukan sebelum usia 40 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.