Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/07/2013, 12:01 WIB
|
EditorAsep Candra


KOMPAS.com — Sebuah penelitian yang baru diterbitkan pada jurnal kedokteran Occupational and Environmental Medicine menyatakan bahwa wanita yang bekerja shift malam untuk waktu yang lama memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker payudara.

Meski mekanisme hubungan di antara keduanya masih belum jelas, para ahli percaya bahwa kesehatan tidur, melatonin, dan cahaya amat berperan meningkatkan risiko kanker payudara.

Tidur manusia ternyata sangatlah kompleks. Masa yang dianggap tidak aktif tersebut ternyata menyimpan potensi kualitas manusia yang tak bisa dianggap remeh. Selain untuk performa dan produktivitas, saat tidur ternyata dibangun juga sistem daya tahan tubuh manusia, termasuk kekebalan akan kanker.

Sementara ini, diduga melatonin memiliki potensi antikanker. Ini merujuk pada penelitian American Association of Cancer Research pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa wanita sehat dan aktif yang tidur kurang dari 7 jam seharinya berisiko lebih besar 47 persen untuk menderita kanker payudara.

Sementara wanita buta yang terbatas paparan cahayanya memiliki risiko 50 persen lebih rendah! Ini disebabkan pola tidur yang lebih panjang dan teratur karena melatonin yang diproduksi tubuh hanya saat gelap, hingga jam biologisnya berdetak normal.

Pada penelitian terbaru ini, para ahli mengumpulkan data dari 1134 wanita penderita kanker payudara dan 1.179 wanita sehat di Kanada. Setelah diwawancara, didapati bahwa sepertiga dari para wanita ini pernah bekerja shift malam.

Pada wanita yang bekerja shift malam selama kurang dari 29 tahun, para peneliti tidak menemukan peningkatan risiko. Sedangkan wanita yang bekerja shift malam untuk lebih dari 30 tahun, didapati peningkatan risiko kanker payudara.

Walau penelitian ini masih penelitian awal, setidaknya sudah menambah panjang risiko kerja shift malam. Risiko lainnya adalah diabetes, kanker prostat, kecelakaan kerja dan lalu lintas, serta penyakit-penyakit jantung-pembuluh darah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+