Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2013, 11:38 WIB


TANYA :

Assalamu'alaikum Wr Wb. Salam kenal dok, saya mau bertanya mengenai penyakit dalam yaitu penyakit kelenjar getah bening. Saya pernah menderita penyakit kelenjar getah bening dari sejak duduk di kelas 3 SMP hingga kelas 2 SMA.  Pengobatan yang pernah saya jalani adalah pengobatan dari dokter selama 8 bulan lamanya. Yang menjadi pertanyaan adalah:

1. Apakah penyakit kelenjar getah bening ini dapat disembuhkan? 2. Apakah penyakit kelenjar getah bening ini dapat ditularkan? 3. Apakah penyakit kelenjar getah bening ini termasuk dalam penyakit yang dapat diwariskan seperti penyakit diabetes? 4. Bagaimana caranya untuk dapat mengantisipasi dan menyembuhkan penyakit kelenjar getah bening ini? Terima kasih dok atas jawabannya. 

(ASA, 23 tahun, 80 kg, 168 cm, Jakarta)

 

JAWAB :
 


Saudara Asa di Jakarta

Sebelum saya menjawab beberapa pertanyaan yang Sdr ajukan, saya sebenarnya ingin tahu penyakit kelenjar getah bening apa yang Sdr alami sejak  kelas 3 SMP sampai dengan kelas 2 SMA itu. Karena, penyakit kelenjar getah bening itu banyak jenisnya, bisa hanya karena reaksi suatu proses peradangan, infeksi, atau bahkan keganasan.

Tetapi, melihat sedikit riwayat penyakit yang Sdr sampaikan, kemungkinan Sdr sebelumnya mengalami infeksi kelenjar getah bening yang disebabkan basil tuberkulosis. Dalam kedokteran dikenal dengan istilah "limfadenitis tuberkulosis".

Jadi, perlu Sdr ketahui bahwa tuberkulosis itu tidak hanya menyerang paru, dapat juga mengenai organ tubuh di luar paru, termasuk kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang paling sering mengalami infeksi yang disebabkan oleh basil tuberkulosis adalah pada leher.

Kemudian, menjawab pertanyaan Sdr yang pertama, "apakah penyakit kelenjar getah bening itu dapat disembuhkan ?" Kalau dugaan saya benar, bahwa Sdr menderita "limfadenitis tuberkulosis", maka penyakit  ini,  dengan pengobatan yang tepat, teratur  dapat disembuhkan

Untuk pertanyaan kedua, sama dengan penyakit tuberkulosis paru, penyakit ini juga dapat ditularkan.

Menjawab pertanyaan yang ke tiga, sekali lagi, kalau penyakit yang Sdr alami adalah limfadenitis tuberkulosis, maka penyakit kelenjar getah bening ini tidak diturunkan, namun ada kecenderungan kejadiannya meningkat dalam keluarga, ini kemungkinannya hanya karena kontak yang berulang terjadi dalam keluarga itu

Untuk pertanyaan ke empat, yang harus Anda lakukan adalah menjalani pengobatan yang tepat sampai tuntas, biasanya paling tidak 6 bulan, bahkan bisa lebih. Dari riwayat penyakit yang Sdr sampaikan, bahwa Sdr sudah menjalani pengobatan selama 8 bulan.

Apabila ini benar, dan Sdr mendapatkan pengobatan yang tepat, teratur, tidak putus obat, Insya Allah penyakit Sdr biasanya sudah sembuh total. Walaupun demikian kemungkinan kambuh lagi tetap ada, namun kecil sekali.

Untuk itu sebaiknya Anda tetap kontrol dengan dokter yang merawat Anda, sesuai anjurannya. Memperbaiki stamina Anda dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, olahraga teratur, berusaha mencapai berat badan normal, istirahat ( tidur ) yang cukup, dan boleh juga mengkonsumsi suplemen vitamin.

Demikian jawaban singkat dari saya, semoga bermanfaat. Aamiin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau