Sebuah riset asal Northwestern University Feinberg School of Medicine mengindikasikan, olahraga tidak secara instan memperbaiki insomnia. Dibutuhkan beberapa bulan olahraga teratur sebelum efek positifnya mampu dirasakan.
Para peneliti melakukan analisa selama 16 minggu pada sejumlah wanita dengan gangguan tidur. Mereka menemukan, gangguan tidur para wanita tersebut baru membaik setelah empat bulan melakukan olahraga teratur.
Ketua studi Kelly Glazer Baron mengatakan, olahraga tidak langsung memberikan manfaat pada gangguan tidur seperti insomnia. Keduanya memiliki hubungan jangka panjang
"Anda perlu mempertahankan olahraga teratur dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak, efeknya tidak akan terasa," ujar psikolog klinik dan direktur program perilaku tidur di Northwestern University Feinberg School of Medicine ini.
Terlepas dari "waktu tunggu"-nya yang cukup lama, namun para peneliti menyatakan, olahraga masih merupakan solusi terbaik bagi penderita insomnia.
"Pasein insomnia memiliki kadar aktivitas otak yang lebih berat dan butuh proses untuk mengembalikannya ke kadar yang normal untuk membuat tidur mereka lebih baik," ujar penulis studi lainnya Dr Phyllis Zee, peneliti dari universitas yang sama.
Menurutnya, dibandingkan dengan obat-obatan yang memberikan hasil instan, olahraga merupakan pilihan yang jauh lebih sehat untuk memperbaiki tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.