Pakar fisiologi dr Grace Judio-Kahl mengatakan, latihan beban sebenarnya dapat digunakan untuk mencapai tujuan mengurangi berat badan. Prinsipnya, semakin banyak massa otot dalam tubuh seseorang, semakin tinggi kalori yang dapat dibakar oleh tubuh. Ini berarti semakin sedikit kemungkinan kalori yang diasup bakal disimpan dalam bentuk lemak.
Manusia, jelas Grace, memiliki laju metabolisme basal (BMR), yaitu energi yang dibutuhkan untuk melakukan mempertahankan kehidupan, seperti bernapas, denyut jantung, sistem pencernaan, kerja otak, dan lain-lain. Semakin tinggi massa otot, maka semakin besar BMR yang dimiliki oleh manusia.
Artinya, saat tidak berkegiatan, orang yang memiliki BMR lebih tinggi dapat membakar kalori lebih banyak daripada yang BMR-nya lebih rendah. Maka menurut Grace, latihan beban yang menambah massa otot tersebut efektif dalam menurunkan berat badan.
"Makanya, metode diet seperti Obsessive Corbuzier Diet (OCD) hanya menganjurkan latihan beban saja, tujuannya untuk meningkatkan BMR," jelas Grace saat dihubungi Kompas Health beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, supaya lebih efisien, latihan beban juga perlu diimbangi dengan pengurangan jumlah kalori yang diasup. Peningkatan kalori yang dibakar tidak akan berarti dalam mengurangi berat badan saat kalori yang dimasukan tidak dikurangi atau bahkan bertambah banyak.
"Mengatur pola makan dengan berdiet itu penting dalam menurunkan berat badan. Faktanya dengan berdiet berat badan lebih cepat turun," ungkap dokter pemilik Klinik lightHOUSE ini.
Sementara itu, menurut Grace, latihan kardio juga sebaiknya tidak ditinggalkan. Ini karena latihan kardio penting untuk menyehatkan sistem sirkulasi, membuat oksigen lebih mudah masuk ke dalam tubuh, hingga membantu mengurangi massa lemak tubuh.
Serta, untuk membakar kalori lebih banyak, seseorang juga perlu meningkatkan jumlah aktivitas fisik sehari-hari, seperti banyak berjalan, mengurangi duduk, dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan fisik lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.