Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/10/2013, 12:57 WIB
|
EditorAsep Candra


KOMPAS.com —
Nugget ayam merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang sering menjadi andalan ketika butuh kepraktisan dalam memasak. Ditambah lagi dengan rasanya yang gurih dan lezat, makanan ini cenderung disukai segala usia.

Nugget ayam mungkin terdengar aman dan bergizi karena diklaim sebagai makanan olahan berbahan baku daging ayam. Namun, sebuah studi baru justru menyatakan sebaliknya.

Menurut studi para ahli asal University of Mississipi Medical Center, Amerika Serikat, nugget ayam justru lebih banyak mengandung lemak daripada daging ayam itu sendiri.

Studi itu diawali oleh keingintahuan para peneliti mengingat begitu banyaknya ayam yang diolah menjadi nugget, yaitu sekitar 50 persennya. Setelah diteliti, mereka menemukan nugget ayam tidak hanya mengandung daging seperti yang selama ini diklaim.

"Daging ayam bukan merupakan komponen utama dari nugget. Sebaliknya komponen yang dominan pada nugget adalah lemak, kulit, tulang, saraf, dan jaringan penghubung ayam," catat para peneliti.

Studi sebelumnya yang dimuat dalam Journal of Food Science and Technology menemukan, 30 persen kandungan makanan olahan daging terdiri dari lemak. Bahkan, menurut studi baru, kadar lemak pada makanan olahan daging berpotensi lebih dari itu.

Di lain pihak, gerai makanan cepat saji mengklaim, nugget ayam terbuat dari 100 persen daging ayam dan tidak dicampur dengan bahan lainnya. "Sederhana saja, nugget ayam terbuat dari daging ayam," tulis mereka.

Terlepas dari kontroversi tersebut, bagaimanapun makanan olahan daging perlu dibatasi. Sebuah penelitian beberapa waktu lalu menunjukkan, kebiasaan makan daging olahan berkontribusi pada kematian di usia muda.

Hal itu terjadi karena daging olahan mengandung garam yang tinggi serta bahan-bahan kimia sebagai pengawet. Kandungan itu pula yang berperan dalam meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, atau kanker.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan agar konsumen memilih daging yang alami untuk memperoleh manfaat optimal darinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+