Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2013, 08:04 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber FOXNews

KOMPAS.com - Kebotakan merupakan problem yang dapat menimbulkan tidak percaya diri. Oleh karena itu, orang yang mengalaminya umumnya mengupayakan apapun demi menumbuhkan kembali rambutnya.

Kini, peneliti dari Amerika Serikat dan Inggris kian dekat untuk menemukan obat kebotakan, baik yang dipengaruhi faktor genetika maupun lingkungan. Pengobatan ini baru akan memasuki uji klinis dan akan selesai dalam beberapa tahun.

Untuk pertama kalinya, para peneliti dari Columbia University Medical Center di New York dan University of Durham menciptakan kantung rambut baru yang dapat ditumbuhi rambut manusia. Menurut ketua penelitian yang juga profesor dermatologi molekular di Kolombia, Angela Christiano, temuan ini dapat menjadi harapan bagi terciptanya obat bagi kebotakan.

Teknik ini dilakukan dengan memanen sel-sel dari dasar kantong rambut manusia, yang disebut papila dermis. Sel-sel ini dikembangbiakan di laboratorium dan diimplan pada kulit manusia dan dicangkokkan pada punggung tikus.

Para peneliti mengambil sampel sel dari tujuh orang relawan. Dari ketujuh sampel tersebut, lima di antaranya berhasil menumbuhkan rambut di punggung tikus. Kendati demikian, diperlukan beberapa langkah lagi untuk bisa menguji coba metode tersebut pada manusia.

"Beberapa kendala masih ada, misalnya sudut, posisi, siklus rambut, warna rambut. Namun yang penting, langkah pertama sudah berhasil dilakukan," ujar Christiano.

Dia mengatakan, temuan ini memiliki banyak fungsi yang potensial, terutama untuk menumbuhkan kembali kantong rambut untuk transplantasi tradisional. Hal ini khususnya penting bagi mereka yang mengalami kerontokan rambut, hingga kebotakan. Metode ini pun dapat digunakan bagi korban luka bakar yang kehilangan rambutnya.

Menurut para peneliti, membuat kantong rambut yang baru lebih efektif dalam menumbuhkan rambut daripada menghidupkan lagi sel-sel rambut yang sudah tidak aktif. Dampaknya, metode ini memungkinkan bagi seseorang untuk memiliki rambut yang benar-benar baru.

Temuan ini merupakan sebuah langkah besar untuk menemukan obat baru yang berpotensi melawan kebotakan. Kendati demikian, membuat obat untuk menusia tidak bisa dilakukan hanya dengan uji di laboratorium saja. Karena itu, temuan potensial ini perlu melalui serangkaian uji lanjutan, termasuk uji klinis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau