Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2013, 17:49 WIB
Tanya:
Dear Konselor AIMI, putri saya sekarang berumur 13 bulan dan sekarang tinggalnya berjauhan dengan saya. Saya hanya bisa bertemu dengan putri saya dua minggu sekali atau maksimal sebulan sekali. Saya masih memberikan ASi untuk putri saya, dengan terus memompanya dan membawanya ketika saya pulang. Saya sedih karena harus berpisah dengan putri saya. Pada awalnya tiap  dua minggu sekali, waktu saya pulang putri saya masih mau menyusu langsung dari saya. Betapa bahagianya saya waktu itu, karena yang paling saya takutkan adalah anak saya sudah tidak mau menyusu langsung. Tapi, semakin lama produksi ASI saya semakin berkurang drastis tiap memompa sangat sedikit yang keluar, sungguh rasanya saya mau menangis. Terlebih lagi kemarin waktu saya pulang anak saya sudah tidak mau menyusu langsung dari saya, semakin remuk hati ini rasanya, apa yang harus saya lakukan? Bisakah saya membuat anak saya mau menyusu lagi dari saya? Sedangkan sekarang saya masih berjauhan dengan anak saya? Tolong, saya sedih dengan keadaan seperti ini. Saya ingin sekali menyusui anak saya lagi, mohon solusinya, terima kasih banyak.
Tirta Kumala Dewi, 24, Bogor

Jawab:
Dear ibu Tirta Kumala Dewi,

Sungguh berpisah dengan anak merupakan salah satu hal yang paling berat yang harus dilakukan oleh seorang ibu, semoga mom dan putri tercinta bisa secepatnya berkumpul dan bercengkerama kembali ya.

Namun di balik kondisi yang tidak mudah ini, saya salut dengan mom Tirta yang tetap bertekad untuk memberikan ASI kepada buah hati tercinta, karena memang tidak dapat diragukan lagi betapa besarnya manfaat pemberian ASI bagi tumbuh kembang seorang anak.

Mom Tirta, saat anak sudah berusia di atas 12 bulan ASI masih memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan nutrisi dan kalorinya. Dari situ kita bisa melihat bahwa, porsi terbesar asupan anak, yaitu sekitar 70 persen, tentu berasal dari makanan padat rumahan yang sudah mulai dikonsumsi olehnya sejak usia enam bulan.

Kondisi mom yang terpisah dari anak, dan hasil perahan yang tampaknya berkurang, mempengaruhi pikiran mom secara negatif, sehingga ASI menjadi kurang lancar keluarnya. Jika bisa, mom coba cari cara agar pikiran bisa menjadi lebih tenang, positive thinking dan rileks supaya hormon oksitosin dapat bekerja dengan lancar.

Agar anak mau menyusu lagi saat bertemu dengan ibunya, hindari penggunaan botol dan dot serta tingkatkan skin to skin saat sedang bersama.

Mom Tirta bisa coba juga mengajak anak berbicara, beri tahu kepadanya bahwa ibunya kangen menyusui dia, kangen mendekap sambil menyusui dan membelai rambutnya. Anak ASI pintar loh mom, pasti dia akan mengerti kerinduan ibunya.

Semoga sedikit penjelasan dari saya bisa membantu ya mom, tetap semangat untuk memberikan yang terbaik pada buah hati anda.

Salam ASI!
Mia Sutanto (Konselor Menyusui dan Ketua Umum AIMI)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com