Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2014, 18:17 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com - Saran untuk tidak tidak mengetik sms atau email sambil berjalan, mungkin sudah umum didengar. Alasan utamanya adalah risiko menabrak atau ditabrak pengguna jalan lain ketika tengah mengetik.

Namun risiko lain ternyata membayangi pelaku texting sambil berjalan. Menurut peneliti dari University of Queensland Australia, texting atau sekedar membaca SMS dan email sambil berjalan dapat menganggu keseimbangan dan postur tubuh. Kebiasaan tersebut meningkatkan risiko cedera.

Riset ini dilakukan pada 26 orang, dengan membandingkan pola pergerakan saat normal dan sedang terpaku pada layar gadgetnya. Saat sedang terpaku, responden berjalan terhuyung-huyung. Responden juga lebih banyak menggerakkan kepala dengan postur lebih membungkuk. Pergerakan leher mereka juga lebih terbatas dengan arah jalan menyimpang.

Menurut pimpinan riset, Siobhan Schabrun, cara jalan responden yang berjalan sambil texting mengingatkannya pada robot keluaran lama. "Mereka seperti mengunci lengan, trunk, dan kepala untuk menjaga gadget tetap di hadapan mata," ujarnya. Trunk atau batang tubuh adalah bagian yang terdiri atas dada, perut, dan area samping.

Schabrun mengatakan, riset sebelumnya pada populasi yang lebih tua, tipe dengan postur tubuh mirip robot tersebut bersiko lebih besar untuk jatuh. Risiko ini juga dialami pejalan kaki yang hanya sedikit melihat pada layar gadgetnya. Risiko ini lebih besar, dibanding mereka yang berjalan dengan tangan bebas.

Dalam risetnya Schabrun mencatat, 35 persen responden melaporkan sedikitnya satu kecelakan saat berjalan sambil texting. Kecelakan tersebut meliputi terpeleset, jatuh, tabrakan, atau berjalan ke lain arah. Risiko terbesar dialami reponden yang berjalan sambil texting di area yang padat atau dekat jalur kereta.

Kendati risikonya besar, data angka kecelakaan berjalan sambil texting ternyata sangat terbatas. Salah satunya adalah data pada 2013 yang dikeluarkan Ohio State University.

Dalam data tersebut dikatakan, lebih dari 1.500 orang dirawat di ruang gawat darurat akibat kecelakaan yang berhubungan dengan telepon genggam pada 2012. Angka ini naik dibanding pada 2004 yang hanya terjadi 559 kecelakaan dengan penyebab yang sama.

Untuk menghindari risiko perubahan postur tubuh dan kecelakan, Schabrun menyarankan tidak berjalan sambil texting. Kalaupun harus melakukan, sebaiknya pejalan kaki menepi terlebih dulu kemudian mengetik dan kembali berjalan setelahnya. Kebiasaan tersebut lebih baik dan aman untuk semua pengguna jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau