KOMPAS.com -Minuman bersoda telah lama dikenal sebagai minuman yang tidak bersahabat bagi berat badan. Ini karena minuman ini biasanya mengandung kadar gula yang tinggi sehingga berpotensi menambah timbunan kalori dalam tubuh.
Menurut Guru Besar tetap Institut Pertanian Bogor Made Astawan, bagi orang-orang yang tidak ingin menambah kalori dari minum minuman bersoda, maka sebaiknya memilih minuman soda yang dilabeli sebagai soda diet. Artinya, minuman tersebut mengandung kalori lebih rendah atau tidak mengandung kalori sama sekali.
"Soda diet menggunakan pemanis buatan yang dua ratus kali lebih manis dari gula biasa sehingga penambahan pemanis hanya sedikit sekali. Makanya, kandungan kalorinya bisa sangat rendah bahkan nol," tutur Made dalam talk show bertajuk "Kupas Fakta Tentang Karbonasi dalam Minuman" di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Meskipun tidak mengandung kalori, lanjutnya, soda diet tetap manis karena tetap mengandung pemanis walau pemanis tersebut tidak berkalori. Pemanis buatan yang digunakan untuk soda diet antara lain aspartam, xilitol, poliol, manitol, sorbitol, atau laktitol.
"Dalam jumlah yang masih wajar dan di bawah batas maksimal yang direkomendasikan, maka pemanis buatan aman untuk dikonsumsi," kata dia. Batas maksimal konsumsi aspartam, misalnya, 40 miligram/kilogram berat badan/hari.
Made mengatakan, minuman bersoda seharusnya tidak menjadi satu-satunya hal yang disalahkan menyebabkan obesitas. Menurutnya, tidak ada penyebab tunggal dari penyakit, tetapi akumulasi dari beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut, lanjut dia, antara lain konsumsi minuman manis lain, makan berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik. "Misalnya Anda minum teh manis, itu juga menambah kalori, tidak hanya minuman bersoda," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.