Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2014, 12:32 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

 

 

KOMPAS.com - Pengobatan modern merupakan hal yang luar biasa karena berdampak sangat besar dalam menekan angka kesakitan serta kematian di seluruh dunia. Namun salah satu bagian di dalamnya, yaitu antibiotik, tengah terancam manfaatnya. Dan mungkin manusia juga lah yang perlu bertanggung jawab.

Bakteri penyebab infeksi dan penyakit yang resisten terhadap antibiotik tidak bisa disembuhkan. Sayangnya, kasus bakteri yang resisten terhadap antibiotik kini dijumpai di setiap negara. Bakteri Staphylococcus aureus, E Coli, dan K pneumonia merupakan contoh-contoh strain yang telah kebal terhadap antibiotik.

Dalam beberapa kasus antibiotik dianggap sebagai obat pertahanan terakhir, hanya digunakan ketika obat lain tidak mampu melawan infeksi. Namun efikasi antibiotik itu pun sudah berkurang setengahnya.

Menurut Stephen Gluckman, direktur medis di Penn Global Medicine, peran manusia tidak bisa dipisahkan dari timbulnya resistensi antibiotik oleh bakteri. Pasalnya, penggunaan antibiotik berlebihan lah yang menyebabkan kondisi demikian.

"Pasien mengharapkan selalu diberikan obat setiap pergi ke dokter meskipun sebenarnya mereka tidak memerlukannya. Inilah yang menyebabkan penggunakan antibiotik yang berlebihan," ujarnya.

Bahkan, pasien seringkali menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi virus. Padahal antibiotik sama sekali tidak memiliki efek pada virus. Antibiotik seharusnya hanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

"Ketika antibiotik digunakan untuk mengobati banyak penyakit (yang seharusnya tidak perlu), bakteri yang ada di dalam sistem tubuh pun akan mati. Padahal bakteri itu bukanlah yang menyebabkan penyakit. Dan jika suatu saat seseorang terkena penyakit yang memang membutuhkannya, antibiotik justru tidak lagi efektif," jelas Gluckman.

Ancaman resistensi antibiotik ini nyata, maka ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.

- Cuci tangan secara teratur. Ini kedengarannya sederhana, namun terbukti efektif dan murah untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit.

- Jika merasa sakit, jangan langsung minum obat. Tunggu hingga beberapa hari untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk sembuh secara alami.

- Jika perlu minum antibiotik, lakukan dengan benar. Ikuti resep hingga antibiotik habis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+