KOMPAS.com — Pesatnya perkembangan teknologi membuat setiap orang seakan memiliki kewajiban untuk terus mengikutinya supaya tidak dicap ketinggalan zaman. Bahkan tidak sedikit pula orang yang bersikap berlebihan hingga tidak bisa dipisahkan dengan
gadget mereka.
Dari seluruh kelompok orang yang menggunakan gadget, survei menunjukkan, mahasiswa merupakan kelompok yang paling lama menatap layar. Menurut survei tersebut, mahasiswa rata-rata menatap layar gadget atau dikenal dengan istilah "screen time" rata-rata sebanyak lima jam per hari.
Dokter spesialis olahraga Ade Jeanne Tobing mengatakan, screen time pada mahasiswa paling tinggi karena mereka paling sering terekspos gadget berlayar, seperti televisi, komputer, video game, laptop, hingga ponsel pintar.
"Padahal screen time berhubungan dengan kebugaran jantung. Semakin banyak orang melakukan screen time semakin rendah kebugaran jantungnya," kata Ade dalam media gathering di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Ade menyampaikan, screen time dikategorikan sebagai aktivitas sedentari, yaitu kurang bergerak. Padahal seharusnya aktivitas sedentari dilakukan lebih sedikit daripada aktivitas fisik lainnya.
Menurut WHO, lebih dari 60 persen penyebab kematian di dunia adalah akibat penyakit tidak menular, antara lain obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, osteoporosis, osteoartritis, dan kanker. Bahkan, kurang aktivitas fisik diketahui sebagai peringkat empat penyebab kematian di dunia.
Karena itu, Ade mengimbau setiap orang, termasuk mahasiswa untuk mulai mengurangi screen time dan menambah jumlah aktivitas fisik yang mereka lakukan dalam sehari. Tujuannya, selain mengurangi risiko penyakit tidak menular, juga membuat tubuh bugar.
Rekomendasi American College of Sports Medicine dan American Heart Association menyebutkan, aktivitas fisik intensitas sedang perlu dilakukan lima kali seminggu, minimal 30 menit. Dengan kata lain orang dewasa sehat perlu melakukan aktivitas tersebut 150 menit per minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.