Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2014, 15:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY

KOMPAS.com - Dampak kurang tidur yang buruk bagi kesehatan bukan hanya dapat dirasakan pada dewasa, tetapi juga pada remaja. Sayangnya, menurut studi baru, banyak remaja yang kurang tidur. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko kesehatan bagi mereka.

Studi yang dilakukan di Amerika Serikat tersebut melibatkan 250 siswa sekolah menegah atas. Rata-rata dalam sehari mereka hanya tidur sebanyak enam jam. Waktu tersebut sangat jauh dari lama waktu yang disarankan yaitu sembilan jam.

Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Pediatrics tersebut, remaja yang kurang tidur lebih mungkin untuk merasa putus asa. Ini kemudian memicu mereka untuk merokok, minum alkohol, bahkan obat-obatan adiktif. Studi lain menunjukkan, kurang tidur pada remaja berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan resistensi insulin, faktor risiko diabetes.

"Banyak remaja yang tidak cukup tidur sehingga harus menghadapi risiko kesehatan yang meningkat," ujar ketua penelitian Karen Matthews, profesor kedokteran anak di University of Pittburgh School of Medicine. Menurutnya, kurang tidur akan berdampak pada menurunnya prestasi di sekolah, perilaku yang buruk bagi kesehatan, dan mood negatif.

Matthews mengaku belum yakin alasan kenapa banyak remaja yang kurang tidur. Namun faktor yang menentukan kurang tidur pada remaja antara lain kebijakan waktu masuk sekolah bagi anak.

Selain itu, penggunaan gadget di malam hari juga dapat mengurangi waktu tidur mereka. Alasannya, sinar dari gadget bisa membuat remaja tetap terjaga. Menariknya, belajar di malam hari tidak termasuk dalam faktor yang mengurangi waktu tidur mereka.

Matee Comkornreucha, dokter spesialis remaja di Miami Children's Hospital, mengatakan remaja terpapar banyak distraksi, misalnya ponsel pintar mereka.

"Ponsel tidak hanya digunakan untuk berkirim pesan, tetapi juga untuk melihat banyak hal dengan internet, sekaligus banyak jenis medis sosial. Stimulasi yang intens itu membuat mereka sulit tidur," paparnya.

Comkornreucha pun menyarankan untuk mengeliminasi distraksi elektronik apapun di kamar tidur. "Singkirkan ponsel, komputer, atau TV dari kamar tidur. Karena jika alat-alat tersebut ada di sana, remaja akan menggunakannya dan sulit tidur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com