Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2014, 09:37 WIB

KOMPAS.com - Buah dan sayuran segar memiliki banyak kelebihan bagi tubuh, antara lain kadar vitaminnya masih tinggi. Tetapi sebelum mengonsumsi buah dan sayuran, pastikan bahan pangan ini sudah dicuci dengan benar.

Selain debu, buah dan sayuran segar juga kerap mengandung residu pestisida, terutama buah apel, wortel, stroberi, anggur, serta sayuran berdaun. Residu pestisida ini harus diwaspadai karena jika masuk ke dalam tubuh lama kelamaan akan berakumulasi dan bersifat racun.

"Pestisida sebenarnya diperlukan agar buah dan sayuran yang ditanam terlindung dari insekta, mikroba, atau fungi. Dalam teknologi pertanian sebenarnya pestisida aman dipakai asal pemakaiannya tepat," kata Prof.Tien R.Muchtadi, Kepala Laboratorium Rekayasa Proses Pangan Institut Pertanian Bogor.

Ia menambahkan, pestisida sebenarnya hanya melapisi bagian kulit luar buah dan sayur saja. Lagi pula residu pestisida yang menempel pada tanamanan umumnya berbentuk bubuk sehingga mudah larut dalam air.

"Karena itu kita tinggal mencuci buah dan sayuran di bawah air mengalir agar residu yang menempel bisa hilang," katanya dalam acara peluncuran gerakan Aksi Sehat 5 Menit yang diadakan oleh Mama Lime di Jakarta (26/6/14).

Tetapi jika ingin mengonsumsi langsung tapi merasa tidak yakin dengan kandungan pestisidanya, sebenarnya kita bisa mencuci buah dan sayur dengan cairan pencuci buah dan sayur yang diformulasi khusus.

"Boleh saja kalau mau mencucinya dengan sabun khusus, takutnya masih ada telur bakteri yang masih menempel," ujarnya.

Selain residu pestisida, buah dan sayuran mungkin saja terkontaminasi bahan-bahan lain mengingat panjangnya rantai yang dilalui buah dan sayur mulai sejak dipanen hingga dijual di toko.

Walau menggunakan sabun khusus, sayur dan buah tetap harus dibersihkan dengan teliti, terutama pada bagian tangkai atau gumpalan daun seperti pada brokoli. Setelah itu bilas dengan air mengalir dan keringkan. Buah dan sayuran pun siap dikonsumsi segar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau