Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2014, 16:15 WIB

KOMPAS.com — Dunia akhirnya akan mencapai "tahap awal dari berakhirnya" pandemi AIDS. Jumlah orang yang baru terinfeksi HIV dalam setahun terakhir lebih rendah dibanding jumlah orang positif HIV yang mendapatkan pengobatan.

"Kita telah melewati titik kritis dalam perang AIDS di tingkat global. Namun belum semua negara mencapai tahap akhir ini, dan pencapaian ini bisa dengan mudah melambat," kata Erin Hohlfelder, dari lembaga kampanye pencegahan AIDS, ONE.

Ia juga mengingatkan, mencapai titik ini bukan berarti akhir dari AIDS, terutama karena belum ada obat untuk penyakit ini. Walau begitu, meski sudah HIV positif, tetapi AIDS bisa dijauhkan dengan pengobatan antiretroviral.
 
Pandemi AIDS sendiri dimulai lebih dari 30 tahun yang lalu dan telah menewaskan 40 juta orang di seluruh dunia.

Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

Penelitian yang dipublikasikan pada bulan Juli oleh PBB menunjukkan, kematian terkait AIDS di seluruh dunia turun menjadi 1,5 juta tahun lalu dari jumlah 1,7 juta tahun sebelumnya. Itu adalah penurunan tahunan paling tajam sejak puncak epidemi pada tahun 2004 dan 2005.

Infeksi baru juga turun menjadi 2,1 juta tahun lalu sebanyak 38 persen dibandingkan dengan 3,4 juta pada tahun 2001.

"Tetapi, separuh dari 35 juta orang dengan HIV tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, jadi  pertempuran masih jauh dari selesai", kata Michel Sidibe, kepala UNAIDS.

Baca juga: Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli

Ia optimistis jika upaya pengendalian AIDS tetap berada di jalur ini, maka pada tahun 2030 bukan tidak mungkin AIDS tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.

"Apa yang kita lakukan selama lima tahun ke depan akan menentukan 15 tahun berikutnya," katanya.

UNAIDS menyebutkan, perang melawan AIDS harus fokus secara tepat pada 15 negara yang menyumbang tiga perempat dari infeksi baru, yaitu 9 negara di Afrika yakni Kamerun, Kenya, Mozambik, Nigeria, Afrika Selatan, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.

Baca juga: Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One

AFP melaporkan negara seperti Brasil, China, India, Indonesia, Rusia, dan Amerika Serikat juga harus diperhatikan.

Secara global, laporan tersebut mengatakan, 35 juta orang hidup dengan virus pada tahun 2013, naik dari 34,6 juta pada tahun sebelumnya. Masalah utama adalah bahwa 19 juta orang tidak tahu bahwa mereka HIV positif.

Karena itu, tugas besar yang menanti adalah menyediakan layanan diagnosis dini dan akses terhadap pengobatan. WHO sendiri telah menyerukan upaya lebih keras pada kelompok berisiko, yakni pria homoseksual, transjender, pekerja seks, serta pengguna narkoba jarum suntik. Kelompok ini menyumbang sekitar separuh dari kasus HIV baru. (Eva Erviana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Health
Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Health
Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Health
Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Health
Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Health
Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Health
Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Health
Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Health
Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Health
Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Health
Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Health
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Health
RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

Health
Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Health
Apakah Vasektomi Sakit? Ini Kata Dokter…

Apakah Vasektomi Sakit? Ini Kata Dokter…

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TNI Batalkan Mutasi Putra Try Sutrisno, Letjen Kunto Tetap Jadi Pangkogabwilhan 1
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau