Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2014, 15:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Viagra atau yang dikenal dengan pil biru selama ini digunakan mengatasi masalah seks pada pria. Viagra dapat meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membuat bagian organ intim pada pria itu mengalami ereksi.

Lalu, apakah viagra juga dapat meningkatkan aliran darah ke organ lain, seperti otak? Para ilmuwan akan meneliti lebih lanjut manfaat viagra bagi otak manusia.

Sejauh ini sejumlah ilmuwan percaya, viagra bisa mencegah demensia, khususnya demensia vaskular. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah kecil di otak sehingga aliran darah ke otak berkurang. Akibatknya, bisa terjadi kerusakan pada otak dan menimbulkan gangguan memori atau ingatan. Biasanya diawali dengan penyakit stroke.

Untuk mengetahui manfaat lain dari obat kuat tersebut, para ilmuwan akan meneliti tadalfil, yaitu jenis obat yang sama dengan viagra. Tadalfil ini dinilai dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga mencegah penyakit demensia vaskular.

Untuk penelitian terbaru, tadalfil akan diberikan kepada 50 orang peserta yang berusia lebih dari 65 tahun. Peserta adalah orang yang memiliki masalah dengan memori atau ingatan.

Para peneliti akan mengukur aliran darah ke otak sebelum dan setelah obat diberikan. Peserta akan diberikan obat dengan dosis rendah, dan terkadang akan diganti dengan plasebo. Hal ini agar para ilmuwan dapat membandingkan berapa banyak darah yang mencapai otak karena diberi obat dan tanpa obat.

Peserta bukan orang-orang yang telah didiagnosis demensia. Uji coba terhadap obat ini lebih ditujukan untuk mencegah demensia.

Peneliti utama dari St George, Universitas London, Inggris dokter Atticus Hainsworth mengatakan, banyak para peneliti yang antusias karena hingga saat ini masih sangat sedikit obat untuk demensia.

“Tadalafil obat yang biasa digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke dalam jaringan penis. Sekarang kita bertanya, apakah tadalfil juga dapat memiliki fungsi yang sama untuk organ penting lain , seperti otak?” ujar Atticus.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 35.600.000 orang di seluruh dunia menderita demensia dan ada 7,7 juta kasus baru setiap tahun. Penderita demensia vaskular pun cukup banyak. Demensia ini bisa ditandai dengan penurunan kemampuan mengingat, kemampuan berpikir, hingga kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau