Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2015, 19:20 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com -  Disfungsi ereksi atau biasa disebut impotensi sering menjadi salah satu masalah yang ditakuti pria ketika melakukan hubungan seksual. Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan penis seorang pria untuk mencapai dan mempertahankan kondisi ereksi.

Dokter spesialis andrologi Heru Oentoeng menjelaskan, disfungsi ereksi terjadi ketika aliran darah ke penis tidak maksimal. Banyak faktor penyebab disfungsi ereksi baik dari segi kesehatan fisik maupun psikologis.

"Selain karena bertambahnya usia, paling banyak karena masalah hormonal," terang Heru dalam acara peluncuran situs www.tinggalminta.com di Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Bisa juga disebabkan oleh orang yang memiliki penyakit kronis seperti kencing manis dan darah tinggi. Kemudian masalah persyarafan, misalnya pernah kecelakaan di bagian tulang pungung atau pernah operasi di daerah panggul.

Penyebab lain yang juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi yaitu, gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat diantaranya merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba, hingga kurang berolahraga.

"Gaya hidup enggak mau bergerak bisa menyebakan disfungsi ereksi. Kalau enggak mau olahraga, akhirnya yang 'di bawah' enggak mau kerja juga," ujar Heru.

Tak hanya kesehatan fisik, faktor psikologis juga dapat membuat "Mr P" sulit ereksi. Psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan, sering kali ketidakpercayaan diri seorang pria akhirnya membuatnya mengalami disfungsi ereksi.

Dampak disfungsi ereksi ini menurut Zoya, tak jarang menyebabkan pria menjadi stres maupun depresi. Pria yang mengalami disfungsi ereksi juga akan mengurangi tingkat kepuasan seksual sang istri.

“Kesehatan seksual penting untuk diperhatikan karena bisa memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Penting juga memahami tingkat kepuasan seksual masing-masing pasangan, karena kepuasan seksual dapat memengaruhi kualitas hidup dalam aktifitas sehari-hari,” terang Zoya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+