Lewin Group adalah organisasi konsultan perawatan kesehatan. Penelitian mereka menemukan adik dan kakak dari-anak dengan autisme tidak berisiko lebih tinggi ketika mereka divaksinasi, dibandingkan dengan adik dan kakak anak-anak tanpa autisme.
Sebelumnya ada penelitian menemukan peningkatan risiko autisme pada anak dengan kakak penderita autisme. Lantas sejumlah orangtua percaya autisme pada si kakak ada hubungannya dengan vaksinasi, khususnya vaksin MMR. Mereka lalu ragu mengimunisasi adik-adiknya.
Dalam penelitiannya Jain menemukan vaksinasi di kalangan anak yang punya kakak atau adik lebih rendah, 86 persen pada lima tahun dibandingkan 92 persen pada mereka yang tak punya kakak atau adik dengan autisme.
Tetapi di antara 95 ribu anak-anak dengan kakak autisme yang terlibat dalam penelitian, anak yang mendapatkan vaksin MMR dan memiliki kakak dengan autisme ternyata tidak lebih berisiko terkena autisme dibandingkan anak yang mendapat vaksinasi dan tak punya kakak dengan autisme.
Faktanya, risiko relatif autisme di antara yang punya kakak autisme lebih rendah bila mereka divaksinasi dibandingkan mereka yang tak divaksinasi.
"Penelitian kami mengonfirmasi bahwa anak-anak dengan kakak yang kita tahu mengalami peningkatan risiko terkena autisme, mereka ini kurang divaksinasi," kata Jain. "Tetapi anak-anak yang menderita autisme yang divaksinasi, tidak ada peningkatan risiko dari vaksinasi dibandingkan anak yang tak mendapat vaksinasi," tambahnya.
Hasilnya penelitian ini, kata Jain, seharusnya menghentikan kekhawatiran orang tua dengan anak-anak autistik bahwa memvaksinasi adiknya bakal meningkatkan risiko terkena autisme.
Studi skala besar dan fakta vaksinasi, serta informasi autisme yang tidak dikumpulkan demi tujuan studi vaksin dan autisme tapi sebagai database asuransi kesehatan besar juga memperkuat penelitian terbaru itu. (Lewin Group yang membuat penelitian terbaru ini merupakan bagian mandiri dari Optum, yang mengumpulkan data).
"Kita belum mengerti penyebab autisme pada anak-anak atau keluarga-keluarga tertentu. Mungkin ada faktor-faktor genetik dan lingkungan. Tetapi kami mampu meneliti vaksin sendiri dan membuktikan tak ada kaitan antara vaksinasi dan autisme," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.