"Kalau enggak sarapan, jadi enggak bernutrisi, metabolismenya turun lagi pada pagi hari. Makanya anak-anak jadi lemas," ujar ahli nutrisi Victoria Djajadi dalam diskusi di Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Victoria menjelaskan, sindrom Lethargy dapat terjadi ketika nutrisi atau energi untuk otak tidak tercukupi. Sebagian otot-otot pun menjadi lemas karena kurang protein. Hal ini menyebabkkan anak kurang konsentrasi, lambat dalam berpikir dan malas bergerak. Bahkan, membuat suasana hati anak jadi tak menentu.
"Agar tidak terkena sindrom itu, para ibu harus memastikan anak-anak mengosumsi sarapan bernutrisi setiap hari, sehingga anak memiliki energi yang cukup untuk memulai aktivitasnya," imbuh Victoria. Menurutnya, masalah ini pun akan berdampak pada prestasi anak di sekolah. Anak juga akan malas untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Victoria mengatakan, sarapan yang bernutrisi penting untuk meningkatkan fungsi kognitif anak. Apalagi, anak-anak masih dalam masa pertumbuhan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.