"ASI akan menurunkan angka risiko kanker payudara, kanker ovarium, berdasarkan penelitian," ujar Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia dokter Utami Roesli dalam diskusi di kantor Wahana Visi Indonesia, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Selain kanker, banyak penelitian juga mengungkapkan bahwa tidak menyusui dapat meningkatkan risiko ibu menderita diabetes tipe 2, jantung, hingga hipertensi.
Tami mengungkapkan, dalam Jurnal Pediatrics tahun 2009, ibu yang tidak menyusui dapat meningkatkan risiko 4,8 kali lebih tinggi untuk menyiksa maupun menelantarkan anaknya dibanding ibu menyusui. Penelitian tersebut dilakukan pada 5.890 ibu yang diikuti perkembangannya selama 15 tahun.
Ibu pun tak perlu repot-repot ingin menurunkan berat badan setelah melahirkan. Cukup dengan menyusui, berat badan secara perlahan dapat kembali normal. "Enggak usah pilates, sedot lemak, cukup menyusui saja," kata Tami.
Memberikan ASI luar biasa manfaatnya. Ibu harus yakin ASI akan berlimpah selama menyusui. Dukungan pemberian ASI pun harus dilakukan mulai dari suami, orangtua, hingga lingkungan sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.