Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2016, 17:34 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa saat Anda berhasil melalui periode stres seperti deadline atau target di tempat kerja, ujian akhir di sekolah, atau deretan kegiatan selama liburan, yang ada justru Anda mendapatkan sakit setelahnya?

“Ini bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah fenomena yang sering disebut sebagai efek “let-down", pola di mana kondisi kesehatan seseorang menurun, bisa ditandai dengan terserang penyakit atau kelelahan yang membuat tubuh terasa tidak enak. Terjadi bukan selama periode stres, melainkan setelah masa-masa stres itu usai,” jelas psikolog Marc Schoen, asisten profesor klinis kedokteran di University of California-Los Angeles dan penulis buku When Relaxation Is Hazardous to Your Health.

Penelitian telah mengaitkan efek “let-down” yang timbul dari stres dengan beragam penyakit. Sebuah studi dari Taiwan di tahun 2015 bahkan menemukan, orang yang mengalami stres di akhir pekan, sangat berpotensi terkena tukak lambung pada hari Senin.

Tak heran bila pada hari minggu Anda merasa lelah atau stres, keluhan sakit maag dan sejenisnya bisa saja dirasakan pada hari Senin.

Dalam sebuah studi di tahun 2014, peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York melacak penyebab timbulnya gejala sakit kepala pada penderita migrain dalam buku harian elektronik selama tiga bulan.

Hasilnya, tingkat stres peserta tidak memengaruhi terjadinya migrain, tetapi penurunan stres yang mereka rasakan justru yang menyebabkan peningkatan timbulnya migrain selama 18 jam kemudian.

"Efek let-down juga bisa terjadi dengan munculnya masalah pencernaan dan kondisi kulit seperti eksim,” lanjut Schoen.

Sudah lama diketahui bahwa stres dapat menyebabkan timbulnya beragam penyakit, tetapi hanya baru-baru ini muncul bukti bahwa beberapa orang cenderung mendapatkan sakit setelah periode stres berakhir.


Untuk memahami bagaimana dan mengapa hal ini bisa terjadi, hal ini membantu untuk meninjau bagaimana stres mempengaruhi tubuh.

Selama stres akut, tubuh melepaskan hormon utama, termasuk glukokortikoid, katekolamin, dan adrenalin, yang bertugas mempersiapkan diri untuk melawan bahaya dengan memicu sistem kekebalan tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+