KOMPAS.com - Keguguran adalah hilangnya kehamilan yang terjadi dalam 20 minggu pertama. Keguguran yang juga dikenal sebagai aborsi spontan, adalah hal yang umum dialami banyak wanita. Meski demikian, masih banyak kesalahpahaman tentang hal ini.
Mungkin Anda masih ingat pada 2015 saat pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, mengumumkan bahwa mereka sedang menanti kehadiran bayi setelah Priscilla tiga kali mengalami keguguran. Dokter bertepuk tangan atas keterbukaan mereka.
Dengan alasan bahwa semakin wanita terbuka mengenai kondisi mereka, semakin banyak informasi yang bisa mereka dapat sebagai bekal untuk mengatasi kesedihan dan mungkin untuk mencegah hal yang sama terulang kembali. Berikut adalah tujuh fakta keguguran yang sebaiknya diketahui oleh setiap wanita.
1. Keguguran adalah hal yang umum
"Keguguran jauh lebih umum daripada yang Anda pikirkan," kata Siobhan Dolan, MD, MPH, profesor kebidanan kandungan dan kesehatan perempuan di Albert Einstein College of Medicine dan Montefiore Medical Center di Bronx, New York, dan penasihat medis untuk March of Dimes.
"Banyak keguguran terjadi sebelum wanita menyadari bahwa mereka hamil," kata Sarah Prager, MD, profesor kebidanan dan ginekologi dan direktur divisi keluarga berencana di University of Washington School of Medicine di Seattle.
"Sepertiga dari wanita akan mengalami keguguran di satu atau beberapa titik dalam hidup mereka."
2. Perdarahan dan kram adalah gejala keguguran
Jika saat hamil Anda mengalami dua gejala ini, terutama jika pendarahan cukup atau sangat banyak, segera periksakan kehamilan Anda ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan akan melakukan USG, serta tes darah untuk mengukur kadar hormon, sebelum membuat diagnosis definitif.
3. Ada beberapa pilihan pengobatan pasca keguguran
Setelah keguguran, Anda dapat memilih dari tiga pendekatan perawatan berikut, yang semuanya sama-sama efektif, menurut American Congress Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Salah satu pilihan adalah untuk menunggu dan membiarkan jaringan kehamilan yang masih di dalam rahim Anda keluar secara alami. Ini bisa memakan waktu hingga dua minggu.
Pilihan lain adalah untuk mengonsumsi obat di bawah bimbingan dokter untuk membantu mengeluarkan sisa jaringan dalam waktu satu minggu.
Yang ketiga adalah dilatasi dan kuretase atau pembedahan untuk mengangkat jaringan. Tindakan ini mungkin disarankan, jika perdarahan Anda terlalu berat atau dicurigai ada infeksi.
4. Anda tidak perlu tes medis khusus setelah satu kali keguguran
Menurut Dolan, Anda tidak perlu melakukan tes dan evaluasi jika hanya mengalami satu kali keguguran.
"Hanya setelah dua kali atau lebih keguguran yang berarti mungkin ada peningkatan risiko keguguran ketiga dan seterus maka tes perlu dilakukan."
5. Berduka setelah keguguran adalah hal yang normal
"Wanita memerlukan waktu untuk memroses kehilangan yang baru dia rasakan," kata Dolan. Bahkan jika kehamilan itu berada di usia awal, bersedih tetap hal yang normal karena Anda memiliki ikatan dengan bayi Anda sejak awal Anda tahu dia ada.
6. Pria Anda berduka dengan cara yang berbeda
Kedua pasangan akan sama-sama berduka setelah keguguran, meskipun mungkin untuk periode waktu yang berbeda dan cara yang berbeda, kata Prager.
Wanita cenderung bersedih lebih lama dan mungkin memerlukan bantuan profesional agar dapat melewati kesedihannya.
7. Kebanyakan wanita bisa hamil lagi setelah keguguran
Kebanyakan wanita yang pernah keguguran, bisa hamil lagi dan memiliki anak yang sehat sehingga Anda tak perlu risau.
Teruslah berusaha dan lebih baik lagi jika Anda didampingi dokter kebidanan dan kandungan sejak Anda dan pasangan mulai merencanakan untuk mencoba memiliki bayi lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.