Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2016, 18:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Shape

KOMPAS.com - Ada banyak jenis diet yang tersedia di dunia ini. Diet rendah lemak, rendah gula, diet Paleo, diet Mediterania, diet rendah kalori atau karbohidrat dan lain sebagainya.

Di negara kita, salah satu yang paling terkenal adalah diet rendah karbo. Pelaku diet ini, pantang atau sangat membatasi konsumsi nasi atau sumber karbohidrat lainnya. Beberapa di antara pelakunya, tetap menjalankan olahraga intensitas tinggi.

Pertanyaannya, amankah menerapkan pola diet seperti ini? Inilah jawaban dari Dr. Mike Roussell, Ph.D., ahli diet dan nutrisi dari AS.

Anda bisa memotong konsumsi karbohidrat dan mengandalkan lemak saja untuk sumber energi dan itu benar-benar aman. Tapi ingat, nutrisi tertentu sangat penting untuk Anda perhatikan asupannya. Misalnya, konsumsilah jenis lemak yang berbeda, beberapa jenis asam amino, dan banyak vitamin dan mineral.

Supaya tetap bisa beraktivitas tanpa karbohidrat, tubuh Anda akan melakukan tugasnya mencari sumber energi alternatif. Sebagai contoh, ketika secara drastis Anda mengurangi atau menghilangkan karbohidrat, tubuh Anda mampu membuat gula untuk disimpan sebagai glikogen.

Karena membutuhkan banyak energi, otak kita terkenal sangat menyukai gula. Tetapi meskipun demikian, otak lebih cinta dengan kelangsungan hidup.

Akibatnya, ketika tak ada gula yang masuk, otak akan memenuhi dirinya sendiri dengan keton (produk sampingan hasil dari pemecahan lemak yang berlebihan). Bahkan, mungkin otak Anda akan beralih ke sumber bahan bakar alternatif ini tanpa Anda menyadarinya jika Anda pernah memiliki pola makan sangat rendah karbohidrat atau melakukan diet ketogenik, di mana 60 sampai 70 persen kalori Anda berasal dari lemak dan hanya makan 20 sampai 30 gram karbohidrat perhari.

Diet ini sangat efektif untuk menghilangkan lemak, mengurangi faktor risiko tertentu terhadap penyakit jantung, membantu mengatasi kondisi diabetes dan epilepsi.

Jadi, jika Anda ingin, Anda bisa benar-benar sangat mengurangi konsumsi karbohidrat, mengandalkan kekuatan tubuh Anda kepada lemak dan tetap berolahraga intenstas tinggi.

Tapi pertanyaannya adalah: Apakah itu benar-benar perlu? Dari sudut pandang saya, yang dimaksud dengan diet sangat rendah karbohidrat adalah membatasi asupan karbo menjadi sebanyak 20, 30, atau bahkan 50 gram karbohidrat dan itu bukan jumlah yang banyak. Anda bisa hanya makan jamur, asparagus, dan bayam.

Berikut ini adalah pendekatan diet rendah karbo yang akan membuat tubuh Anda lebih mengandalkan lemak. Hirarki karbohidrat ini dibuat sebagai panduan yang bersahabat untuk membatasi karbohidrat berdasarkan kebutuhan individu.

Hirarki sederhana ini dibuat berdasarkan pada kenyataan bahwa tidak semua karbohidrat diciptakan sama. Makanan di bagian atas daftar, lebih padat kalori dan mengandung nutrisi yang lebih sedikit.

Sedangkan di bagian bawah daftar adalah jenis makanan yang kurang padat kalori, namun mengandung lebih banyak nutrisi. Yang di bagian bawah adalah yang lebih layak Anda jadikan pilihan.

1. Makanan yang mengandung gula tambahn
2. Biji-bijian olahan
3. Pati atau biji-bijian utuh
4. Buah
5. Sayuran
6. Sayuran hijau

Cobalah untuk mengurangi dan/atau menghilangkan dua posisi teratas. Jika Anda masih merasa perlu untuk lebih menguranginya lagi, atau untuk lebih mengontrol kadar gula darah, hilangkan atau kurangi juga makanan di nomor berikutnya.

Adopsi pendekatan ini untuk membatasi karbohidrat sambil tetap menjaga kebutuhan nutrisi Anda sesuai dengan kebutuhan sehari-hari Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau