KOMPAS.com - Kolesterol — yang merupakan zat lilin seperti lemak yang diproduksi di hati —membantu produksi hormon dan vitamin esensial dalam tubuh.
Dalam jumlah besar, kolesterol menumpuk di dalam tubuh membentuk endapan yang dikenal sebagai plak, yang menyumbat pembuluh darah.
Ini dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke, atau masalah kesehatan lain yang terkait.
Beberapa penelitian mengimplikasikan kadar kolesterol tinggi pada beberapa jenis kanker, tetapi para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami mekanisme yang tepat.
Namun, para ilmuwan di Duke University School of Medicine di Durham, NC, baru-baru ini mengajukan penjelasan untuk fenomena ini.
Baca juga: Tak Hanya Benjolan, Inilah Gejala Lain Kanker Payudara
Melansir dari Medical News Today, dengan mempelajari regulasi kolesterol dalam sel kanker dan tikus, mereka mengatakan bahwa kadar kolesterol tinggi dapat memicu resistensi kanker terhadap kematian sel, yang dapat memperburuk penyakit.
Temuan mereka mengungkapkan mekanisme tentang cara peningkatan kadar kolesterol mempengaruhi sel kanker dalam tubuh.
Ilmuwan utama Dr. Donald McDonnell, Ph.D. — seorang profesor farmakologi dan biologi kanker — menjelaskan kepada Medical News Today tentang pentingnya hasil mereka.
Dia berkata, “Kami percaya (penelitian kami) menjawab pertanyaan lama mengenai dampak kelebihan gizi, obesitas, dan dislipidemia/hiperkolesterolemia pada patobiologi kanker.”
Dr Lynne Elmore, Ph.D. — direktur ilmiah senior biologi sel dan penelitian kanker praklinis di American Cancer Society — juga berbagi kesimpulan ini.
Elmore menjelaskan, “Data yang dipublikasikan telah menunjukkan bahwa kolesterol tinggi mendorong pertumbuhan kanker payudara dan ginekologi estrogen-positif karena turunan kolesterol yang bertindak seperti estrogen, memicu pertumbuhan kanker.”
“Tetapi dalam penelitian ini, tim peneliti mengamati bahwa kanker yang tidak bergantung pada estrogen untuk pertumbuhan (estrogen-negatif) masih terkait dengan penyakit yang lebih buruk oleh kolesterol tinggi. Ini sangat menunjukkan bahwa setidaknya ada satu mekanisme lain dari aksi kanker untuk kolesterol tinggi, yang membentuk dasar untuk studi komprehensif ini," lanjutnya.
Para peneliti melakukan studi mereka menggunakan garis sel dan model tikus.
Hasilnya menunjukkan bahwa 27HC, yang merupakan turunan dari kolesterol yang diperoleh melalui oksidasi, terlibat dalam kanker.
Pada model hewan, para peneliti mengamati bahwa paparan kronis terhadap 27HC mengakibatkan pertumbuhan tumor yang sangat bermetastasis, yaitu menyebar dari tempat awalnya terbentuk ke bagian lain dari tubuh.