Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Evan Widiono
Dokter

Seorang dokter yang berminat dan mendalami berbagai hal mengenai penyembuhan luka

Penanganan Awal Luka Bakar

Kompas.com - 05/09/2023, 15:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LUKA bakar memiliki definisi suatu cedera yang menyebabkan diskontinuitas jaringan, dapat disebabkan kontak dengan panas (matahari, api, uap atau cairan panas), kimiawi (bahan-bahan korosif), elektrik (aliran listrik), gesekan (friksi), atau energi elektromagnetik.

Kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan epidermis, dermis dan subkutan. Lapisan epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit manusia yang berfungsi melindungi organ di bawahnya.

Lapisan kedua, yaitu lapisan dermis. Lapisan ini berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar minyak dan keringat, ujung saraf, serta folikel rambut.

Lapisan subkutan sebenarnya bukan bagian dari lapisan kulit, tetapi lapisan ini berfungsi menempelkan kulit dengan jaringan di bawahnya (otot atau tulang).

Saat akan memberikan penanganan awal pada luka bakar, kita harus mengetahui jenis luka bakarnya. Klasifikasi luka bakar yang dikenal oleh masyarakat awam dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ringan, sedang, dan berat.

Luka bakar ringan adalah luka bakar yang mengenai kulit paling luar (epidermis), ukurannya kurang dari 8 cm, dengan bentuk luka terdapat nyeri, tampak kemerahan dan sedikit bengkak.

Luka bakar ringan ini biasa terjadi karena matahari, maupun terkena knalpot kendaraan.

Sedangkan luka bakar sedang adalah luka bakar yang lebih dalam, mengenai bagian dermis, sering disertai dengan mlenting/kantong air (bullae), bengkak besar, nyeri hebat dan berwarna kemerahan, terkadang hingga pucat.

Terakhir, luka bakar berat adalah luka bakar parah yang mengenai seluruh bagian kulit, biasanya ditemukan warna kulit yang putih maupun kehitaman, sensasi nyeri sudah berkurang.

Prinsip pertolongan pertama dari luka bakar adalah menghentikan proses luka bakar, mendinginkan kulit yang terbakar, elevasi, penanganan area luka bakar khusus, penanganan nyeri.

Prinsip pertolongan ini bisa digunakan untuk luka bakar derajat ringan hingga derajat berat.

Proses menghentikan proses luka bakar dengan cara hentikan kontak dengan sumber panas. Selain itu dapat pula dilakukan dengan cara berguling di tanah, lepaskan pakaian yang melekat, membersihkan segera bahan yang meleleh akibat panas.

Proses selanjutnya adalah mendinginkan kulit yang terkena luka bakar dengan cara menaruh luka di bawah air mengalir selama 20 menit. Suhu ideal air untuk mendinginkan luka sekitar 15 derajat celcius.

Penggunaan es, air es, spons basah, handuk basah, perendaman dalam air, maupun bahan lairnnya tidak efektif dalam proses mendinginkan luka, melainkan akan memperparah kondisi luka dan pasien.

Tahap selanjutnya adalah dilakukan elevasi. Tahap ini biasanya dilakukan apabila luka bakar terdapat di tangan atau di kaki.

Tahap ini dilakukan untuk mengurangi pembengkakan serta gangguan aliran darah, sehingga sel normal tetap mendapatkan nutrisi.

Tahap penanganan nyeri dengan cara pemberian obat-obatan pengurangan nyeri seperti Paracetamol, Ibuprofen, maupun Sodium Diklofenak.

Setelah melakukan tata laksana di atas, Anda dapat membawa korban bertemu atau konsultasi ke dokter, untuk mendapatkan tata laksana lebih lanjut.

Pada korban luka bakar derajat berat perlu perhatian lebih karena luka bakar derajat berat sering menimbulkan efek mematikan karena komplikasi kurang cairan (hypovolemia), maupun suhu tubuh turun secara drastis (hipotermia).

Hal ini dapat terjadi karena luka bakar derajat berat akan membakar seluruh lapisan kulit, sehingga fungsi kulit sebagai salah satu organ yang menjaga keseimbangan metabolisme dalam tubuh terganggu.

Penanganan luka bakar derajat berat tetap menganut seperti prinsip di atas. Setelah memberikan penanganan awal, sebaiknya luka dibalut dengan plastik stretch film atau plastik wrapping (plastik tipis yang elastis untuk membungkus atau menutup makanan) sebelum korban dibawa ke IGD rumah sakit.

Penggunaan plastik untuk mengurangi pasien dalam kondisi kekurangan cairan maupun suhu tubuh yang turun secara drastis.

Luka bakar derajat sedang sering menimbulkan mlenting atau kantung kulit berisi cairan, dalam bahasa medis sering disebut bullae.

Jangan coba-coba untuk memecahkan bullae karena memecahkan bullae secara manual dapat menimbulkan infeksi.

Bila bullae ingin dipecahkan, sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan agar dalam proses pemecahan dilakukan secara steril.

Apabila bullae pecah secara tidak sengaja, segera cuci luka, kemudian keringkan luka dan berikan salep antibiotik pada luka.

Jangan panik dan jangan takut dalam melakukan pertolongan pertama pada korban luka bakar.

Selama Anda mengusai prinsip penanganan awal luka bakar, kondisi luka akan memberikan luaran yang baik, dan mempermudah tenaga kesehatan untuk memberikan penatalaksanaan lanjutan.

Bila Anda ragu terhadap penanganan luka bakar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, atau tenaga kesehatan yang kompeten.

Poin penting yang harus diingat adalah jangan memberi luka bakar dengan berbagai macam cairan, kecuali air bersih mengalir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com