KOMPAS.com - Benjolan yang muncul di ketiak atau pangkal paha jangan diremehkan. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui apakah itu gejala kanker limfoma atau penyakit lain.
Kanker limfoma atau pembesaran kelenjar getah bening memiliki gejala antara lain ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau pangkal paha.
Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta, Prof.Ikhwan Rinaldi Sp.PD-KHOM, mengatakan dari sekian banyak kanker, limfoma terutama limfoma Hodgkin adalah kanker dengan diagnosis yang masih rendah.
"Penyakitnya ada, tapi sayangnya, pada banyak kasus, baru terdiagnosis setelah berada di stadium lanjut. Untuk itu, salah satu topik yang kita bawah hari ini adalah “Mengenal Limfoma Hodgkin”,” jelasnya dalam acara edukasi memperingati Hari Kanker Sedunia (4/2/2024).
Memang tidak semua benjolan merupakan kanker. Gejala limfoma lainnya adalah gejala umum yang disebut ‘B symptoms’ atau gejala sistemik seperti demam lebih dari 38 derajat Celcius tanpa penyebab yang jelas, berkeringat berlebihan pada malam hari, turun berat badan lebih dari 10 persen dalam 6 bulan berturut-turut.
Baca juga: Apakah Limfoma Hodgkin Berbahaya?
Limfoma Hodgkin adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari sel darah putih yang disebut limfosit yang merupakan bagian dari sistem imun. Kanker ini umumnya menyebar bertahap melalui pembuluh getah bening. Pada stadium lanjut bisa menyebar melalui aliran darah ke organ vital seperti hati, paru-paru, dan sumsum tulang belakang meski sangat jarang.
Data Globocan tahun 2020 mencatat, di Indonesia terdapat 1.188 kasus baru limfoma Hodgkin dengan kematian sebanyak 363 kasus. Limfoma Hodgkin kebanyakan diderita laki-laki dengan rentan usia 15-30 tahun dan di atas 55 tahun.
Menurut Prof.Ikhwan ada sejumlah faktor risiko kanker limfoma hodgkin, yaitu terinfeksi virus Epstein-Barr, gangguan kekebalan tubuh, serta ada riwayat kanker dalam keluarga.
"Segera periksakan diri ke dokter apabila merasa memiliki gejala tersebut. Walaupun penyakit kanker limfoma Hodgkin memiliki angka kesembuhan yang tinggi, namun masih ada kemungkinan untuk kambuh sekitar 10-30 persen," katanya.
Secara umum, harapan hidup pasien limfoma Hodgkin dalam 5 tahun setelah terdiagnosis adalah 89 persen.
Baca juga: Sembuh dari Kanker Limfoma, Ari Lasso Rutin Kontrol
Dalam beberapa kasus, limfoma dapat bersifat agresif dan sulit diobati, menyebabkan hasil yang lebih buruk. Sayangnya, kebanyakan kasus limfoma Hodgkin baru terdiagnosis pada stadium lanjut.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Dr.Eva Susanti mengajak masyarakat untuk tidak takut melakukan deteksi dini.
"Apalagi saat ini pengobatan untuk limfoma Hodgkin telah tersedia dan tercakup di dalam BPJS Kesehatan. Untuk itu, Masyarakat jangan ragu untuk segera melakukan deteksi dini,” katanya.
Berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), beberapa jenis pengobatan Limfoma Hodgkin antara lain: Kemoterapi; Radioterapi; Imunoterapi; dan Terapi Target – yang menargetkan protein pada sel kanker yang mengendalikan pertumbuhan sel kanker, tanpa mempengaruhi sel normal lain.
Baca juga: 7 Penyebab Limfoma Hodgkin yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.